Ahad 28 Jun 2020 16:39 WIB

8 Pegawai di RSGM Unpad Dinyatakan Positif Covid-19

Kedelapan pegawai sedang menjalani isolasi mandiri.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
8 Pegawai di RSGM Unpad Dinyatakan Positif Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
8 Pegawai di RSGM Unpad Dinyatakan Positif Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sebanyak 8 orang pegawai di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Bandung milik Universitas Padjajaran (Unpad) dinyatakan positif covid-19 usai dilakukan tes swab terhadap 100 orang yang bekerja di sana dalam rangka pembukaan kembali pelayanan elektif spesialistik dan kamari operasi 1 Juli. Kedelapan orang itu terdeteksi sebagai orang tanpa gejala (OTG).

"Pada hari Kamis (25/6) lalu, setelah dilakukan tes kepada 100 orang didapatkan delapan orang terdeteksi positif tanpa gejala (OTG)," ujar Rektor Unpad, Rina Indiastuti melalui keterangan resminya, Ahad (28/6).

Saat ini, ia mengungkapkan kedelapan pegawai sedang menjalani isolasi mandiri, sebagian di tempat tinggal masing-masing. Katanya, sebagian melaksanakan di RSHS Bandung dan kemungkinan akan pindah ke fasilitas Dinas Kesehatan Jawa Barat.

"Dari hasil analisis kasus positif, diketahui walaupun kedelapan OTG merupakan petugas di RSGM, lokasi kerja masing-masing selama ini berbeda-beda," katanya.

Menurutnya, terdapat pegawai yang lebih banyak menghabiskan kegiatan di RSHS. Artinya, katanya tidak terjadi kontak antar OTG tersebut yang mengarah kepada sumber infeksi  yang sama.

Ia mengatakan, tim Satgas Covid-19 Unpad bersama RSGM melakukan pelacakan kontak dan memantau kondisi sampai 14 hari ke depan. Selama masa isolasi mandiri, katanya Unpad memberikan dukungan kepada keluarga ke delapan OTG tersebut. 

Sementara itu, Rina mengatakan pihak RSGM dibantu tim Sarpras Unpad telah melakukan tindakan pencegahan dan sterilisasi dengan menggunakan desinfektan di lingkungan sekitar rumah sakit. Tindakan tersebut menurutnya untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan ini tetap aman bagi masyarakat.

Ia menambahkan, pihaknya mencanangkan sistem surveilans dan respon Covid-19 bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Unpad. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk  menjamin kesehatan dan keselamatan warga Unpad. 

"Unpad telah mengembangkan sistem untuk memastikan tingkat literasi warga Unpad yang disebut e-learning Covid-19, yaitu pola edukasi daring tentang pengetahuan akan virus Corona, penyakit Covid-19, dan tindakan-tindakan pencegahannya. Keberhasilan dalam mengikuti kursus daring ini dibuktikan dengan sertifikat dan menjadi prasyarat bagi warga Unpad yang akan bertugas kembali di kampus," katanya.

Selain itu, dikembangkan pula AMARI Campus 2.0 yang menjadi sistem surveilans dan monitoring Covid-19. Setiap kali akan masuk kampus maka sehari sebelumnya setiap warga Unpad harus mengisi AMARI Campus 2.0. 

"Apabila ditemukan risiko tinggi pada pengisian AMARI tersebut, maka ditindaklanjuti dengan tes PCR," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement