Sabtu 27 Jun 2020 18:50 WIB

Akselerasi Inovasi Pangan, IPB Kerja Sama dengan GAPMMI

Perlu keja sama yang baik antara inovator dan industri.

Rektor IPB Prof Dr Arif Satria menantdangani secara virtual kerja sama IPB University dengan GAPMMI.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB Prof Dr Arif Satria menantdangani secara virtual kerja sama IPB University dengan GAPMMI.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akselerasi inovasi bidang pangan di Indonesia dapat terwujud dengan kerja sama yang baik antara inovator dan industri. Sudat pandang ini diperlukan agar akselerasi inovasi dapat dilakukan dengan sebaik mungkin sesuai kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, IPB University bersama dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) berkomitmen untuk bekerja  sama dalam memajukan sektor pangan di Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan dengan ditandatanganinya  kerja sama antara kedua belah pihak. Penandatanganan  kerja sama tersebut dilakukan secara virtual bersamaan dengan webinar Peluang Bisnis Inovasi Pangan di Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Kerja Sama dan Hubungan Alumni, Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis, Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual dengan GAPMMI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senin  (22/6).

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menegaskan,  kerja sama ini merupakan bentuk langkah nyata IPB University supaya hasil-hasil penelitian tidak berhenti pada kumpulan jurnal, buku maupun tulisan, melainkan bisa menjadi inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam memecahkan persoalan masyarakat maupun bangsa. Ia menyebutkan inovasi IPB University yang telah dihasilkan sampai saat ini adalah 39,57 persen dari total inovasi di Indonesia. Tidak hanya itu, IPB University juga telah memiliki outlet lebih dari 15 tempat di seluruh Indonesia.

“IPB University berkomitmen agar hasil inovasi yang dihasilkan dapat dijangkau oleh masyarakat luas.  Bahkan di daerah yang belum terjangkau sekalipun, IPB University tetap mengenalkan beberapa program inovasi seperti Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dan One CEO one Village yang dilaksanakan bersama pemerintah Provinsi Jawa Barat,” paparnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Lebih lanjut Prof Arif menerangkan, IPB University akan terus berupaya untuk melakukan hilirisasi inovasi-inovasi yang dihasilkan sehingga dapat menjangkau publik. Tidak hanya itu, pihaknya juga siap menyediakan fasilitas bagi GAPMMI supaya bisa berkantor di kawasan Sains Techno Park  IPB University. “Fasilitas tersebut diberikan guna mempermudah sharing knowledge antara inovator dan pebisnis,” ujar Arif Satria.

Sementara itu, Ketua GAPMMI, Ir Adi S Lukman menyampaikan,  pihaknya akan terus mendukung IPB University dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna bagi persoalan masyarakat terutama di bidang pangan. Dalam pemaparannya itu, ia menyampaikan terdapat poin penting yang harus menjadi perhatian bagi semua pihak yaitu food safety and hygiene, quality, functional and nutrition of food.

“Era new normal membuat para konsumen sangat terbatas untuk berkunjung ke toko. Sehingga,  terjadi shifting cara marketing dari multi channel ke omni channel. Di samping itu, ada poin krusial di bidang pangan yang harus mendapat perhatian, yaitu food supply chain, food policy dan food safety,” jelas Adi.

Pada kesempatan ini juga disampaikan inovasi-inovasi IPB University di bidang pangan seperti yoghurt probiotik, minuman jeruk Pamelo, Cajuput Candy dan saripati ayam jahe. Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB University, Prof Dr Erika B Laconi menegaskan IPB University tidak hanya menjadi kampus paling inovatif, tetapi juga mengaktualisasikan inovasi-inovasi yang dihasilkan tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement