Sabtu 27 Jun 2020 09:24 WIB

Sebuah Buku yang Menyanggah Stereotip Muslimah 

Buku itu menceritakan prestasi para wanita Muslim di seluruh dunia. 

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Seema Yasmin, penulis buku Muslim Women is Everything.
Foto: The National
Seema Yasmin, penulis buku Muslim Women is Everything.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seema Yasmin (38 tahun) awalnya tidak pernah bermimpi menjadi dokter, peneliti penyakit atau Direktur Penelitian dan Pendidikan di Standford University. Namun seiring waktu, ia malah meraih semua posisi itu, termasuk peran internasionalnya saat pandemi ini sebagai penyanggah mitos pandemi Covid-19.

Lahir dan besar di lingkungan keluarga pekerja pabrik di Inggris, Yasmin mulai memposisikan diri sebagai perempuan dengan banyaknya wanita pekerja pabrik. Termasuk ketika ia tinggal di rumah bersama orang tua tunggalnya, ataupun di rumah bibinya bersama dua sepupu.

Baca Juga

Seiring waktu, ia mengaku, sifat berlawanan dengan kedua saudarinya itu membawa dirinya pada pemahaman wanita Muslim sesungguhnya. "Saya sangat muak dengan stereotip sempit yang diberikan kepada wanita Muslim," kata Yasmin seperti dikutip The National, Kamis (25/6).

Baru-baru ini, dokter lulusan Cambridge dan jurnalis itu juga menceritakan kisah perjuangan wanita Muslim dalam bukunya berjudul Muslim Women is Everything. Dalam bukunya, ia menceritakan prestasi para wanita Muslim di seluruh dunia. Termasuk, perjuangan mereka melawan prasangka ras dan gender untuk menjadi pemimpin dalam spesialisasi yang mereka pilih.

Dia menegaskan, mayoritas orang kini masih memiliki stereotip sempit pada wanita Muslim. Padahal, berbagai prestasi mencengangkan telah diraih wanita Muslim.

“Kami jauh melakukan lebih banyak hal. Kami tidak hanya bisa menyetrika. Kami melakukan operasi jantung terbuka, dan kami juga bisa terbang ke luar angkasa," ujar dia.

Seema Yasmin kembali mengingat ketika sang ibu menjemput, memasak dan mengajari dirinya saat kecil. Padahal, sang ibu menghabiskan waktu yang panjang di pabrik.

“Kami bukan keluarga akademik yang mewah. Ibuku adalah orang tua tunggal dan masa kecilku dihabiskan untuk tinggal bersamanya atau bibiku,” katanya.

photo
Buku Muslim Women is Everything yang menceritakan kisah perjuangan wanita Muslim hingga mencapai prestasi dan menentang stereotip. - (The National)

Dia tinggal di lingkungan keluarga Muslim yang saling mendukung dan mencintai sehingga membuatnya semakin menolak stereotip pada wanita Muslim. Tak hanya itu, perjuangan wanita Muslim juga ia nilai bisa bersaing dengan yang lainnya, bahkan bisa melebihi yang lain ketika menyangkut keluarga.

“Saya sangat beruntung memiliki wanita yang luar biasa dan kuat ini.” ungkap dia.

Dalam bukunya yang baru terbit di tahun ini, ia menyebut, wanita Muslim bisa menjadi apa saja. Tergantung dari kemauannya mengubah perspektif dan mendiversifikasi dunia.

"Ketika Anda masih muda dan berusaha mencari tahu karier Anda, Anda harus benar-benar fleksibel dan terbuka terhadap peluang yang datang,’’ tambah dia.

Para wanita di bukunya, ia sebut telah menunjukkan apa yang bisa dicapai seorang Muslimah biasa untuk menjadi astronaut, peraih medali olimpiade dan lainnya. Dengan menerbitkan kisah-kisah inspiratif wanita Muslim itu, ia berharap banyak pada wanita Muslim lainnya di seluruh dunia.

“Saya ingin wanita Muslim dari seluruh dunia, dari Afrika ke Brasil, menceritakan kisah mereka," tuturnya.

Dia mencontohkan, salah satu kisah yang disukainya adalah kisah pembalap Iran yang dikenal sebagai mini Schumacher, Laleh Seddigh. Menurut Sheema, kisahnya sangat menonjol baginya, bahkan, ketika bersaing dengan para pria.

“Bahkan ketika dia menang, mereka tetap berupaya menyingkirkannya, tetapi dia bisa bertahan,’’ ucapnya.

Tak hanya wanita Iran itu, salah satu wanita Pakistan yang sempat ditembak di kepala oleh Taliban, Malala Yousafzai juga menjadi tokoh modern favoritnya. “Dia ditembak di kepala oleh orang-orang bersenjata Taliban, hanya karena menginginkan pendidikan untuk anak perempuan," ungkap dia.

Dengan menceritakan kisah-kisah itu, ia juga berharap agar banyak anak muda, khususnya Muslim bisa terpengaruh akan kisahnya. Lahir dari harapannya sejak kecil, ia juga sempat berkeinginan mendapatkan buku itu ketika ia kecil dulu.

“Jadi siapa pun yang memiliki kesalahpahaman tentang wanita Muslim dapat membaca buku ini, dan melihat prestasi mereka. Ada ilmuwan Muslim, astronaut, balerina, penyair - mereka tak terbendung.” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement