Sabtu 27 Jun 2020 06:14 WIB

Rusia, Iran Lawan Sanksi dan Embargo Amerika

Amerika Serikat (AS) mengancam perpanjang embargo senjata ke Iran yang diprotes Rusia

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Iran di Moskow Kazem Jalali dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov berbicara dalam percakapan lewat telepon, Jumat (26 Juni). 

Keduanya membahas langkah-langkah menghadapi tindakan dan ancaman terbaru Amerika Serikat (AS) dan sekutu terhadap Iran.

Rusia kembali menegaskan sikap mereka mendukung Iran dalam kesepakatan nuklir yang ditentang AS dan sejumlah negara Eropa. 

Rusia juga menyesalkan sikap AS yang keluar dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) program nukli Iran dan malah mengancam memperpanjang sanksi senjata untuk Iran.

"Rusia selalu menyatakan bahwa Iran siap menerima tim dari Badan Energi dan Atom Internasional (IAEA)," kata diplomat Iran.

Rusia sepakat tidak ada alasan bagi AS dan sekutunya untuk memberikan sanksi bagi Iran termasuk perpanjangan embargo senjata kepada Iran.

Rusia meminta semua pihak tetap menjaga kesepakatan program nuklir Iran. Rusia kembali meyakinkan bahwa Iran sangat ingin bekerja sama dalam pengawasan program nuklir Iran.

Sesuai dengan JCPOA, embargo senjata terhadap Iran seharusnya selesai pada Oktober 2020 ini. Namun, AS dan sekutunya keluar dari perjanjian dan ingin memberikan sanksi baru, memperpanjang embargo senjata.

Rusia dan Iran tidak bisa menerima ancaman perpanjangan embargo senjata dan sanksi ekonomi. Hal ini hanya semakin mempersulit kehidupan rakyat Iran.

Jalali juga melakukan percakapan telepon dengan Sergei Vershinin, wakil menteri luar negeri Rusia lainnya, tentang Suriah dan bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda perang.

Kedua diplomat fokus pada penyelesaian masalah Suriah berdasarkan Resolusi 2254 DK PBB.

Iran, Rusia dan Turki memiliki hubungan dekat satu sama lain dalam Astana Talks yang mencoba menyelesaikan Krisis Suriah.

BACA JUGA: Ada Perusak yang Tak Ingin Hubungan Arab Saudi-Iran Membaik

Dalam konflik Suriah, Iran menyatakan sejauh ini ketiga negara pendukung Suriah telah mengakibatkan kekalahan kelompok penentang pemerintah Bashar Assad yang didukung Barat dan beberapa negara Arab.

BACA JUGA: Sikapi Hagia Sophia, Komunitas Katolik Dunia Terpecah

 

sumber : IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement