Sabtu 27 Jun 2020 00:20 WIB

Pakar: Pemakai Narkoba Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19

Konsumsi narkoba berdampak buruk bagi kesehatan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jauhi Narkoba (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Jauhi Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kelompok rentan terpapar Covid-19 ternyata banyak. Pakar Narkotika dan Psikotropika UGM Dr.dr. Rustamadji mengatakan, seseorang yang aktif mengonsumsi narkoba turut memiliki kerentanan terhadap Covid-19

"Pengguna narkoba juga berisiko tinggi terpapar virus corona jenis baru ini. Disamping lansia, orang dengan komorbid, dan perokok," kata Adji, Jumat (26/6).

Adji menuturkan, konsumsi narkoba berdampak buruk bagi kesehatan. Tidak cuma merusak mental, tapi juga tubuh penggunanya karena bisa melemahkan imunitas yang berfugsi melindungi dari infeksi berbagai macam virus maupun bakteri.

Termasuk, kata Adji, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini. Ia menekankan, penggunaan narkoba bisa menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga selama pandemi Covid-19 ini pengguna akan lebih berisiko terpapar Covid-19

Dosen FKKMK UGM ini mencontohkan, pengguna narkoba kelompok opium terbukti membawa dampak buruk kepada paru-paru. Narkoba jenis ini bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, bahkan dapat memperlambat pernapasan.

Dengan begitu, jika penguna narkoba jenis ini terinfeksi Covid-19, maka akan memperparah kondisi kesehatan tubuhnya. Adji menilai, aktivitas konsumsi narkoba juga rentan menjadi wahana penularan Covid-19

Sebab, konsumsi narkoba pada umumnya dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok, sehingga risiko penularan besar. Jadi tidak lagi menjaga jarak atau physical distancing.

"Tidak mau pakai masker karena biasanya kalau maskeran akan merasa sesak nafas, dan juga lupa untuk cuci tangan," ujar Adji.

Adji menjelaskan, konsumsi narkoba memiliki efek langsung ke otak yang menyebabkan proses berpikir terganggu, dan menimbulkan kecanduan. Saat proses berpikir terganggu, akan menjadikan kontrol terhadap diri menurun.

"Konsumsi narkoba tidak hanya mengakibatkan imunitas menurun, tapi juga penurunan kesadaran untuk memproteksi diri. Faktor resiko penyebaran Covid-19 tidak lagi diperhatikan," kata Ketua Satgas Covid-19 UGM tersebut.

Untuk itu, dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 26 Juni 2020, Adji mengajak masyarakat dan generasi muda untuk secara tegas menolak narkoba. Sebab, efek negatif penggunaannya jauh lebih besar dari manfaatnya.

Agar tidak terjerat dalam jebakan narkoba, Adji juga meminta untuk berhati-hati dalam bergaul, hindari pertemanan mengarah hal-hal negatif. Lakukan manajemen diri atasi stres ke hal-hal positif.

"Lalu, jangan ragu untuk meminta bantuan rehabiltasi sebelum terlambat," ujar Adji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement