Jumat 26 Jun 2020 20:56 WIB

PLN Terangi Desa di Perbatasan Indonesia-Filipina

Inilah wujud keyakinan dan tekad PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh warga

PLN. (ilustrasi). PT PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) menerangi Desa Kawio di perbatasan Sulut dan Filipina di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Foto: Humas PLN
PLN. (ilustrasi). PT PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) menerangi Desa Kawio di perbatasan Sulut dan Filipina di masa pandemi virus corona (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) menerangi Desa Kawio di perbatasan Sulut dan Filipina di masa pandemi virus corona (Covid-19).

"Penantian panjang warga di Desa Kawio, Kecamatan Marore, pulau terdepan yang berada dekat perbatasan Indonesia dan negara tetangga Filipina untuk menikmati listrik, kini terwujud," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Maria Basuki Bremani di Manado, Jumat (26/6).

Baca Juga

Dia mengatakan PT PLN (Persero) membuktikan lagi komitmen melistriki desa-desa hingga ke ujung negeri. Dengan masuknya listrik PLN tersebut, maka sebanyak 52 sambungan rumah yang sudah mendaftar menjadi pelanggan PLN dan masih ada lagi calon pelanggan yang akan menyusul. Prosesi penyalaan dilaksanakan di rumah salah satu warga di desa tersebut.

"Dengan menempuh perjalanan sekitar 16 jam menggunakan kapal laut Perintis Sabuk Nusantara 109 dari Pelabuhan Tahuna akhirnya tim PLN sampai di lokasi Penyalaan Listrik Desa," katanya.

Leo Maria Basuki Bremani mengatakan bahwa inilah wujud keyakinan dan tekad PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi seluruh warga atau rasio elektrifikasi mencapai 100 persen sebelum HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020 mendatang.

Dia menambahkan program listrik desa ini selain untuk mendukung program pemerintah dan PLN yaitu peningkatan rasio elektrifikasi, juga diharapkan masyarakat di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) dapat menikmati manfaat listrik PLN. "Ini untuk peningkatan perekonomian masyarakat di perbatasan," ujar Leo.

Mulke Tumangken selaku Manger UP3 Tahuna mengatakan bahwa kelistrikan Pulau Kawio disuplai dari PLTD berkapasitas 100 kw dengan Gardu Distribusi kapasitas 50 kVA, yang didistribusikan melalui jaringan Tegangan menengah (JTM) sepanjang 0.05 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 500 meter.

“PLN siap untuk melayani kebutuhan listrik di Pulau Kawiokarena masih ada beberapa masyarakat yang belum menjadi pelanggan,"tambah Mulke

Kepala Desa Kawio Bathin Mamintade menyampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada PLN yang telah menghadirkan listrik di Pulau Kawio. "Selaku pemerintah Desa Kawio bersama masyarakat, berterima kasih kepada PLN yang telah hadir di pulau ini karena listrik ini telah didambakan sejak lama oleh masyarakat perbatasan," katanya.

Untuk memudahkan layanan informasi bagi masyarakat, warga bisa mendownload Aplikasi PLN Mobile dari Playstore/AppStore, maka masyarakat langsung mendapatkan informasi dari fitur-fitur seperti cek tagihan dan riwayat token; permohonan pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara; cek status pengaduan dan permohonan; informasi tarif listrik terkini, dan telepon contact center PLN 123 dengan voice over internet protocol (VoIP) dengan menggunakan pulsa data tanpa pulsa telepon.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement