Jumat 26 Jun 2020 20:39 WIB

Kontraksi Ekonomi, ASEAN Kencangkan Kerja Sama

ASEAN terbilang cukup cepat melakukan mitigasi ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN ke-36 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6). Dalam KTT dengan tuan rumah Vietnam tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya untuk memperkuat kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN ke-36 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6). Dalam KTT dengan tuan rumah Vietnam tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya untuk memperkuat kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara ASEAN sepakat untuk mempererat kerja sama ekonomi demi menghadapi kontraksi yang melanda kawasan untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 ASEAN pada Jumat (26/6).

Dato Lim Jock Hoi menyampaikan, kendati negara-negara ASEAN terbilang cukup cepat dalam melakukan mitigasi ekonomi di tengah pandemi Covid-19, tapi koordinasi antarnegara tetap harus dilakukan. Dialog pun harus diperkuat di antara anggota ASEAN plus three (Korea Selatan, Jepang, China).

Baca Juga

Di bidang ekonomi, sejumlah kerja sama yang terus dimatangkan antara lain ASEAN Single Window sebagai fasilitas perdagangan antarnegara. Selain itu ada juga ASEAN wide self ceritification scheme. Dua kebijakan perdagangan tersebut bertujuan untuk mengembalikan aliran rantai pasok yang sempat terdisrupsi selama pandemi berlangsung.

Kerja sama ekonomi juga dibangun melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, RCEP terus digodok demi mendukung sistem perdagangan multilateral.

Selain bidang ekonomi, negara-negara ASEAN juga sepakat menyiapkan regional pandemic response fund untuk mempercepat penanganan Covid-19.

Sementara itu Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan kerja sama di antara negara-negara ASEAN akan mengembalikan harapan akan munculnya kerja sama antarnegara yang efektif, efisien, dan berkeadilan.

Di era baru atau adaptasi kebiasaan baru dalam konteks global, peningkatan kerja sama di tingkat kawasan ASEAN juga dapat menjadi mesin penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan. Untuk itu, persatuan dan sentralitas ASEAN merupakan suatu keharusan.

"ASEAN harus menjadi guardian agar kawasan kita tidak menjadi ajang power projection negara-negara besar. ASEAN harus menjadi subjek dan bukan menjadi objek dalam politik global," kata Jokowi.

Peningkatan atau penguatan kerja sama kawasan tersebut, menurut Presiden, salah satunya juga dapat dicapai dengan memperkokoh Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik yang sebelumnya telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 pada 22 Juni 2019 lalu.

"Kita juga harus terus memperkokoh ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang mengedepankan inklusivitas, kerja sama, rules-based order, dan confidence building," ucap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement