Jumat 26 Jun 2020 16:31 WIB

Lahan Relokasi Warga Terdampak Longsor Sudah Disiapkan

Selama menunggu proses relokasi, warga terdampak masih akan tinggal di pengungsian. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Suasana rumah terdampak bencana tanah longsor di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (23/6). Longsor terjadi di wilayah itu pada Jumat (19/6) membuat 30 rumah warga terdampak. Akibatnya, sebanyak 30 KK atau 94 jiwa mengungsi.
Foto: istimewa
Suasana rumah terdampak bencana tanah longsor di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (23/6). Longsor terjadi di wilayah itu pada Jumat (19/6) membuat 30 rumah warga terdampak. Akibatnya, sebanyak 30 KK atau 94 jiwa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, sudah menyiapkan lahan untuk tempat relokasi untuk sekira 30 kepala keluarga (KK) atau 94 jiwa warga yang terdampak bencana. Lahan itu merupakan tanah milik pemerintah desa yang berjarak sekira tiga kilometer dari permukiman warga yang saat ini terdampak bencana di Kampung Mekarsari.

Kepala Desa Cikubang Jajang mengatakan, lahan desa yang disiapkan untuk relokasi warga itu memiliki luas sekira delapan hektare. Menurut dia, warga umumnya juga telah sepakat untuk direlokasi, lantaran 30 KK yang terdampak bencana longsor itu tak lagi memiliki lahan untuk membangun runah mereka kembali. Sementara untuk menempati rumah saat ini, warga takut terjadi longsor susulan.

"Permintaan masyarakat itu mau relokasi, tapi yang keberatan, kita tak ada anggaran untuk pembangunan rumah. Kalau lokasi kita sudah siapkan," kata dia, Jumat (26/6).

Menurut dia, warga juga sudah seluruhnya sepakat untuk direlokasi. Asalkan, warga dibantu untuk pembuatan rumahnya. Sebab, warga tak punya biaya untuk kembali membangun rumah. Sementara anggaran pemerintah desa juga sangat terbatas. 

Jajang mengatakan, kejadian longsor terjadi pada Jumat (19/6) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, lantaran sejak Kamis (17/6), aparat desa telah mengimbau warga untuk tak berdiam diri di rumah jika terjadi hujan. Sebab, tanah di wilayah itu sudah mengalami keretakan beberapa hari ke belakang. "Alhamdulillah tak ada korban jiwa, karena warga juga tidak ada di rumah," kata dia.

photo
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi bencana di Kampung Mekarsari, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (26/6). Sebanyak 30 KK atau 94 jiwa masih mengungsi akibat tanah longsor yang terjadi pada Jumat (19/6). - (Republika/Bayu Adji P)

Kendati demikian, akibat bencana itu, empat rumah warga rusak berat tertimpa tanah longsor, sembilan rumah retak-retak, dan 17 rumah lainnya terdampak. Karena itu, warga yang terdampak memilih mengungsi karena takut terjadi longsor susulan. 

Selama lebih dari sepekan warga mengungsi, Jajang mengatakan, bantuan logistik dari berbagai kalangan telah diterima warga. Terkahir, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan langsung bantuan dari BPBD Jabar kepada warga yang terdampak longsor. 

"Kita berterima kasih atas bantuan kepada warga terdampak longsor dari provinsi, kabupaten, juga lainnya. Bantuan itu sangat membantu warga kami, sehingga warga merasa diperhatikan," kata dia.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tasikmalaya, Rahmat ZM mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan untuk pengungsi sejak bencana terjadi pada Jumat pekan lalu. Para pengungsi, kata dia, telah diberikan bantuan berupa kebutuhan hidup selama tinggal di pengungsian.

Ihwal relokasi warga, menurut dia, pihak desa sudah siapkan tanah. Untuk merealisasikannya, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendapatkan bantuan relokasi bagi warga yang terkena dampak.

"Realisasi ini harus ada SK Bupati. Saya juga akan satukan dengan kecamatan lain. Karena kejadian bencana bukan di Cikubang saja, tapi juga di Sukaraja, Cikalong, Parungponteng. Saya data sekira 60 rumah yang terdampak," kata dia.

Menurut dia, selama menunggu proses relokasi, warga terdampak masih akan tinggal di pengungsian. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya akan tetap menjamin kebutuhan makan untuk pengungsi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan kajian kerawanan gerakan tanah di wilayah itu. Apabila lahan terdampak itu sudah tidak layak dihuni, pilihan relokasi akan menggunakan tanah desa.

"Tapi Badan Geologi juga harus kaji tempat relokasi itu terlebuh dahulu. Jangan sampai di sana (tempat relokasi) rawan bencana juga," kata dia.

Nuraedidin mengatakan, hingga saat ini tim dari Badan Geologi belum juga turun langsung ke lapangan. Menurut dia, hal itu dikarenakan saat ini intensitas bencana sedang tinggi. "Tapi kita harap secepatnya dikaji wilayah ini," kata dia.

Sementara itu, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bisa saja membantu proses pembangunan rumah relokasi warga. Namun, Pemkab Tasikmalaya harus mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Pemprov Jabar. "Kami tak punya kewenangan kalau tak ada permohonan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement