Jumat 26 Jun 2020 16:07 WIB

BRI Bantu Bank Bukopin Tindak Lanjuti Pengelolaan Likuiditas

OJK melayangkan surat permintaan technical assistance terhadap Bank Bukopin.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah mengunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Bukopin di kantor pusat Jakarta, Kamis (18/6). Bank BRI membantu Bank Bukopin menindaklanjuti pengelolaan likuiditas.
Foto: Tahta Aidill/Republika
Nasabah mengunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Bukopin di kantor pusat Jakarta, Kamis (18/6). Bank BRI membantu Bank Bukopin menindaklanjuti pengelolaan likuiditas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Technical Assistance (TA) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah aktif bekerja membantu PT Bank Bukopin sejak 18 Juni 2020. Hal ini menindaklanjuti surat OJK pada 11 Juni 2020 perihal Permintaan Technical Assistance terhadap Bank Bukopin.

Ketua Tim Technical Assistance Johanes Kuntjoro Adisardjono mengatakan, pihaknya sedang berupaya semaksimal mungkin membantu menjaga stabilitas likuiditas Bank Bukopin. Tim TA sendiri telah berkantor di Kantor Pusat Bank Bukopin, dan secara langsung berkomunikasi dengan manajemen Bank Bukopin terkait langkah-langkah strategis yang perlu segera diambil dalam rangka menjaga stabilitas likuiditas.

Baca Juga

“Pengelolan likuiditas menjadi concern utama Tim TA, sehingga pemantauan terhadap arus kas (cashflow) bank menjadi prioritas,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (26/6).

Menurutnya dalam pengelolaan likuiditas, tim turut berkomunikasi intens dengan pihak regulator, sehingga diharapkan solusi terbaik dalam menjaga stabilitas likuiditas dapat segera terwujud.

“Kami optimistis dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan berharap Bank Bukopin dapat pulih kembali tentunya dengan bantuan semua pihak,” ucapnya.

Selama proses pemulihan ini, Tim TA berharap masyarakat dan nasabah dapat memberikan waktu untuk bekerja dan tetap tenang selama proses pemulihan dilakukan. Tentunya, upaya maksimal sedang dilakukan oleh semua pihak, baik Tim TA, manajemen Bank Bukopin sendiri, pemegang saham maupun regulator.

“Harapan kami, masyarakat dan nasabah tetap tenang serta tidak khawatir berlebihan karena proses pemulihan sedang berjalan dan kami optimistis bahwa kondisi akan semakin membaik”, ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement