Jumat 26 Jun 2020 12:18 WIB

PUPR Catat 68 Ribu Debitur Terima Dana FLPP

Sebanyak 1.011 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP.

Deretan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Cibarengkok  Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mencatat per 24 Juni 2020 sebanyak 68.785 debitur telah menerima dana FLPP.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Deretan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Cibarengkok Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mencatat per 24 Juni 2020 sebanyak 68.785 debitur telah menerima dana FLPP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mencatat per 24 Juni 2020 sebanyak 68.785 debitur telah menerima dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini ada 14.284 calon debitur yang berada dalam proses verifikasi bank. 

"Sebanyak 1.011 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP ke PPDPP dan tercatat sebanyak 68.785 debitur telah menerima dana FLPP,” ujar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (26/6).

Baca Juga

Dari database per 24 Juni 2020 pukul 8.07 WIB terdapat 173.602 calon debitur terdaftar di aplikasi SiKasep. Sebanyak 31.082 dinyatakan belum lolos subsidi checking dan 68.023 telah dinyatakan lolos subsidi checking serta 611 calon debitur belum lolos subsidi checking.

Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) selalu berusaha untuk meningkatkan layanannya kepada masyarakat, mitra kerja baik bank pelaksana maupun pengembang perumahan FLPP. Baik dari sisi pengembangan teknologi terkait dengan aplikasi Sistem KPR Bersubsidi Perumahan (SiKasep) maupun Sistem Informasi untuk Pengembang alias SiKumbang.

Sejak pertengahan Juni lalu, aplikasi SiKasep tidak hanya melayani proses pengajuan rumah FLPP tetapi juga melayani proses pengajuan subsidi perumahan lainnya yaitu Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang dikelola oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR. Tercatat per periode yang sama terlihat pengajuan SSB pada tahap proses verifikasi bank pelaksana sebanyak 5.606 calon debitur.

“Pengembangan aplikasi SiKasep ini tidak akan pernah berhenti sehingga semua data perumahan nantinya bisa menjadi sati dalam aplikasi ini. Sehingga pembuat keputusan bisa memanfaatkan data ini. Mereka tinggal klik, data perumahan bisa tersaji dengan jelas,” kata Arief.

Sebagai aplikasi yang mempertemukan sisi permintaan (masyarakat berpenghasilan rendah/MBR), sisi suplai (pengembang perumahan FLPP), bank pelaksana dan PPDPP alias pemerintah maka ke depan aplikasi SiKasep akan menjadi aplikasi yang mumpuni bagi data perumahan. Sehingga masukan, saran dan kritik membangun juga dibutuhkan untuk kebaikan dan kesempurnaan aplikasi ke depannya.

Saat ini dari data motoring pengembang PPDPP, telah tercatat 10.335 total lokasi perumahan yang didaftarkan di SiKumbang, sebanyak 9.620 lokasi perumahan sudah terintegrasi dengan SiKasep (siap akad).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement