Jumat 26 Jun 2020 11:53 WIB

Mahasiswa Unisa Buat Sedotan dan Alat Makan Ramah Lingkungan

Sedotan terbuat dari tepung singkong. 

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Bahaya sedotan plastik
Foto: Republika
Bahaya sedotan plastik

REPUBLIKA.CO.ID,   SLEMAN -- Mahasiswa Jurusan Bioteknologi Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menciptakan inovasi produk ramah lingkungan. Ada dua produk yang diciptakan dengan diberi nama Bio Tools dan Bio Straw.

Perwakilan Tim yang membuat produk, Panji Agung Nugroho mengatakan, Bio Tools merupakan peralatan makan sekali pakai. "Produk ini terbuat dari bahan dasar yaitu gandum dan katul (bekatul). Setelah dipakai bisa langsung dimakan," kata Panji dalam siaran pers yang diterima Republika dari Humas Unisa, Rabu (25/6).

Sedangkan Bio Straw merupakan sedotan ramah lingkungan. Untuk Bio Straw ini dibuat dari tepung singkong. 

Diciptakannya produk ramah lingkungan ini dengan tujuan mengurangi penggunaan plastik dan styrofoam. Bahkan, Panji menyebut sampah plastik semakin bertambah selama pandemi Covid-19 ini.

"Sampah plastik semakin bertambah karena meningkatnya pembelian makanan melalui layanan pesan antar dan take away," ujarnya.

Untuk proses pembuatan produk ini sendiri, diawali dengan membuat adonan dari bahan-bahan dasar yang sudah disiapkan. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pencetakan dan dimasak menggunakan oven microwave.

"Setelah itu sudah bisa dikemas dan waktu yang dibutuhkan sekitar dua jam untuk seluruh proses ini," kata dia.

Ia bersama dengan timnya masih akan melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap dua produk ini. Nantinya, produk tersebut akan dipasarkan secara daring dikarenakan masih pandemi Covid-19.

"Rencananya dua produk inovasi ini juga akan kami ikutkan dalam pagelaran i-Finog 2020 di Malaysia. Tapi karena ada pandemi ini jadi acara tersebut ditunda," kata Panji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement