Jumat 26 Jun 2020 09:00 WIB

Kekayaan Pendiri Uniqlo Turun Hampir Rp37 Triliun

Pandemi Corona, Harta Orang Terkaya di Jepang Turun Hampir Rp37 Triliun

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pandemi Corona, Harta Orang Terkaya di Jepang Turun Hampir Rp37 Triliun!. (FOTO: Dictio)
Pandemi Corona, Harta Orang Terkaya di Jepang Turun Hampir Rp37 Triliun!. (FOTO: Dictio)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Orang terkaya di Jepang, Tadashi Yanai merupakan pendiri Uniqlo yang tokonya sudah merambah di berbagai negara di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Selama dua tahun terakhir ia berhasil bertahan di posisi orang paling kaya di Jepang mengalahkan raksasa Masayoshi Son, pendiri SoftBank.

Total kekayaan bersihnya saat ini berada di angka USD29,7 miliar atau sekitar Rp415,8 triliun, berdasarkan catatan Forbes Real-Time Net Worth, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Putus Kuliah dan Gagal Bisnis 5 Kali, Pria 38 Tahun Akhirnya Jadi Miliarder Berharta Rp94 Triliun!

Hartanya berkurang sekitar USD2,6 miliar (Rp36,98 triliun) di masa pandemi corona lantaran perintah lockdown di mana-mana. Meski demikian ia tetap bertengger di posisi teratas karena Masayoshi Son mengalami kerugian lebih parah lagi.

Tadashi Yanai merupakan CEO Fast Retailing Co, perusahaan yang menjadi pemilik merek pakaian Uniqlo. Selain Uniqlo, beberapa merek ternama juga berada di bawah kendali perusahaan yakni Theory, Helmut Lang, K Brand, hingga GU.

Pria kelahiran 7 Februari 1949 sudah bersemangat menekuni dunia bisnis sejak masih muda. Setelah lulus dari Universitas Waseda di Tokyo pada tahun 1971, meski berkuliah ilmu politik, Tadashi memulai karirnya dengan berjualan pakaian dan peralatan dapur di Supermarket Jusco.

Meski demikian, mimpi Tadashi Yanai sangat besar. Ia ingin perusahaannya menjadi pengecer terbesar di dunia, yang bisa melampaui H&M dan Inditex (induk dari Zara).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement