Jumat 26 Jun 2020 08:03 WIB

Ini 10 Jurus Jitu Klopp Bisa Bawa Liverpool Juara Liga

Namun semua pencapaian Liverpool itu tentu tidak instan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Juergen Klopp mengambil-alih kursi pelatih saat Liverpool berada di peringkat 10 klasemen pada Oktober 2015, menggantikan Brendan Rodgers. Lewat keputusan yang tidak biasa, motivasi yang luar biasa, keterampilan taktikal, ia membuat the Reds jadi tim terbaik di Inggris.

Namun semua itu tidak instan. Tiga kekalahan di final dalam dua setengah tahun, sempat menimbulkan pertanyaan, kapan Klopp akan memberikan kesukesan untuk Liverpool. Sementara Pep Guardiola bersama Manchester City terus membuat Liverpool jadi yang kedua terbaik dalam kancah domestik.

Baca Juga

Kini, Liverpool mengangkat gelar juara Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir dan memecahkan beragam rekor. Ini 10 jurus jitu Klopp bisa membawa Liverpool juara liga setelah hampir lima tahun di Anfield, dikutip dari Sky Sports, Jumat (26/6).

1. Merayakan hasil imbang 2-2

Sebuah cara unik dari Klopp, ketika ia merayakan hasil imbang 2-2 di Anfield saat melawan West Brom. Alih-alih merayaan poin yang didapat, Klopp yang kala itu baru jadi pelatih Liverpool senang timnya bisa bermain imbang. Sepekan sebelumnya, ia menyatakan merasa sendiri saat timnya dikalahkan 1-2 oleh Crystal Palace.

Banyak fan pergi pada menit 82. Namun selama imbang lawan West Brom, di mana Divock Origi mencetak gol penyama pada menit 95, Klopp merasa suporter sudah kembali mendukung timnya.

2. Masterpiece dari seorang 75 juta poundsterling

Klopp tak senang dengan bursa transfer Januari. Namun itu berbeda dengan Virgil van Dijk, yang membuat Liverpool memecahkan rekor transfer untuk seorang bek, pada Januari 2018. Di bawah kepelatihan Klopp, Liverpool kebobolan 1,2 gol per pertandingan. Sejak Van Dijk tiba, rata-rata kebobolannya langsung turun 0,6 gol per pertandingan.

3. Pecahkan rekor pembelian kiper

Blunder Loris Karius dalam final Liga Champions melawan Real Madrid membuat Klopp harus mencari kiper baru. Dari sanalah datang seorang penyelamat gawang the Reds, Alisson Becker. Liverpool mengeluarkan kocek sebesar 67 juta pound untuk membeli Alisson.

4. Assist luar biasa Coutinho

Dua kali memecahkan rekor pembelian dunia dari kiper dan bek, dari mana uang yang didapat Liverpool? Tentu saja dari penjualan Philippe Coutinho pada Januari 2018 sebesar 146 juta poundsterling. Penjualan pemain asal Brasil itu memang murni keputusan Klopp. Bukan hanya menemukan kedalaman skuat, namun juga mengubah cara Liverpool bermain. Klopp mengubah sistem permainan menjadi 4-3-3, serta kerap berganti antara 4-1-4-1 dan 4-2-3-1.

5. Bisikan untuk jadi juara

Tidak mudah melupakan masa sulit Klopp. Pada musim dingin 2016/2017, Liverpool hanya mendapatkan separuh poin yang tersedia di Liga Inggris dalam 13 pertandingan. Termasuk kekalahan dari Bournemouth, Swansea, Hull, dan Leicester. Imbang di kandang lawan Plymouth di Piala FA, dan kalah pada semifinal Piala Liga oleh Southampton. Meski saat itu jadi tahun transisi bagi Klopp setelah menjadi satu musim penuh sebagai pelatih. Beberapa menduga, ada bisikan, yang membuat Klopp mengubah keadaan tim.

Delapan kemenangan dalam 11 pertandingan terakhir, termasuk laga terakhir lawan Middlesbrough, membuat Liverpool lolos ke Liga Champions, dengan jarak satu poin dari Arsenal, yang lebih difavoritkan saat itu.

6. Kinerja memuaskan direktur olahraga

Di samping kepiawaian Klopp mengambil keputusan, ada sosok yang mendukungnya dari birokasi, yaitu direktur olahraga, Michael Edwards. Kebijakan Edwards dinilai tepat dalam hal penjualan dan pembelian pemain. Saat Liverpool melakukan bisnisnya di lapangan, Edwards bekerja di belakang layar.

7. Tangan kanan Klopp

Klopp adalah seorang pemimpin dan motivator. Sementara ia punya tangan kanan untuk menganalisis, yaitu Peter Krawitz. Sementara ada Pep Lijnders yang bertugas sebagai pelatih. Liverpool sempat kehilangan apa yang disebut Klopp sebagai 'otak', saat Zeljko Buvac tiba-tiba mundur sebagai asisten Liverpool, sebelum final Liga Champions di Kiev. Namun, ia menemukan Lijnders, yang bukan hanya bekerja formalitas, tapi memperbaiki tim.

8. Kekacauan yang terorganisasi

Klopp memang dikenal menggunakan istilah heavy metal. Sebab ia benci istilah gegenpresing. Pelatih asal Jerman itu menggunakan gaya ini di Anfield. Walaupun, dalam 12 bulan terakhir, ia memvariasikan pendekatan dan kemenangannya. Liverpool akan mendominasi saat lawan tim besar. Namun kalah melawan tim kecil yang main lebih dalam di awal laga.

Namun itu sudah semakin baik dari tahun ke tahun. Dalam empat musim pertama, rata-rata kebobolan Liverpool di liga terus turun, dari 50, 42, 38, dan 22. Pemain Liverpool kerap mengepung pemain lawan atau main cepat di awal laga. Dalam perjalanan ke final Liga Champions 2018, the Reds mencetak tiga gol dalam waktu 19 menit, serta tiga gol dalam 13 menit lawan AS Roma. Karena itulah mengapa taktik Klopp disebut heavy metal.

9. Memanusiakan manusia

Klopp menang dikenal sebagai pelatih yang galak. Tapi ia juga punya sisi baik. Mo Salah dan Sadio Mane diizinkan menghadiri penghargaan pemain terbaik Afrika pada 2017, 24 jam sebelum pertandingan Piala FA. Salah juga diizinkan terbang ke New York, untuk menjadi cover Majalah Times, sehari sebelum lawan Huddersfield musim lalu. Pada November, Virgil van Dijk absen latihan untuk bertemu dengan Keluarga Kerajaan Inggris. Usai diizinkan pergi, mereka semua tetap dimainkan oleh Klopp.

10. Seni memanfaatkan kekalahan

Kalah ada pertumbuhan bagi Klopp. Baginya, kekalahan terbesar menempa mental. Jika bisa mendapatkan mental kuat, khususnya agar tidak mudah menyerah. ''Ini proses pembelajaran,'' ujar Klopp.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement