Kamis 25 Jun 2020 21:20 WIB

Mentan Optimistis Ekspor Pertanian tak Terganggu Pandemi

Beberapa bulan terakhir ini, akselerasi ekspor terus membaik

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ekspor pertanian tak terganggu pandemi Covid.19.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ekspor pertanian tak terganggu pandemi Covid.19.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo optimisitis jika ekspor produk pertanian tidak terganggu adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 yang saat ini masih terjadi.

"Kita lihat ekspor dalam menghadapi Covid-19 ini memperlihatkan tren tidak menurun dan pemulihan terus terjadi, serta akselerasi ekspor makin terbuka bagi komoditas dari Indonesia di luar negeri," katanya usai pelepasan ekspor secara simbolis di kantor Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Sidoarjo, Kamis (25/6).

Baca Juga

Ia mengatakan, pada bulan pertama Covid-19 ada lock di beberapa negara, tetapi bulan-bulan terakhir ini, akselerasi ekspor terus membaik. "Jatim membuktikan lebih 10 negara tujuan ekspor kali ini," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong kuat dan maksimal dengan menjaga kebutuhan dalam negeri. "Beberapa kebutuhan komoditi yang bisa diekspor kami lakukan, contohnya seperti kopi ada kakao, kelapa, tepung kakao, suplemen makanan ternak dan ikan dengan tujuan ke Arab, Amerika, Eropa Australia," katanya.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 punya pengaruh terhadap komoditas pertanian, tetapi orang tetap minum kopi, cokelat margarin yang semuanya berasal dari Indonesia. "Ke depan kami mendorong tetua supaya berjalan dengan lancar," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang juga mendampingi kunjungan tersebut mengaku siap mengakselerasi ekspor produk pertanian dengan skema kemitraan.

"Kami memiliki klinik ekspor yang dilengkapi dengan aplikasi peta ekspor. Potensi dan sentra dapat dimonitor dan dapat dijadikan landasan bagi pengembangan kawasan pertanian berbasis ekspor," katanya.

Informasi pada klinik ekspor dapat diakses melalui kantor layanan karantina pertanian di Tanah Air.

"Layanan ini adalah bagian dari lima langkah strategis Kementerian Pertanian untuk mencapai target Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, Gratieks," terang Jamil yang juga di dampingi Kepala Karantina Pertanian Surabaya, Mussyafak Fauzi.

Mussyafak juga menyebutkan total ekspor dari seluruh pintu, di wilayah kerjanya pada hari ini sebanyak 36 ragam komoditas pertanian ke 32 negara sebanyak 6,7 ribu ton dengan nilai Rp 191,9 miliar.

Selain melepas ekspor produk pertanian, Menteri Pertanian juga melakukan kunjungan ke Mojokerto untuk melihat industri Kakao.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement