Kamis 25 Jun 2020 17:56 WIB

Blockchain Peluang Akselerasi Industri Halal

Blockchain menjadi satu teknologi yang relevan di bidang industri halal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi blockchain menjadi peluang akselerasi bagi industri halal Indonesia. Penerapannya akan memudahkan ketelusuran sebuah produk sehingga bermanfaat dalam meningkatkan kepercayaan konsumen, khususnya verifikasi kehalalan.

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar menyampaikan penerapan teknologi sudah menjadi sebuah keharusan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Blockchain menjadi satu teknologi yang relevan, contoh utamanya di bidang industri halal.

Baca Juga

"Kami ingin ekonomi syariah tidak lagi digerakan dengan pola tradisional, kita ingin teknologi yang berkembang saat ini diterapkan di pengembangan ekonomi syariah juga," katanya dalam Webinar potensi blockchain untuk industri halal, Kamis (25/6).

Secara umum, Indonesia sangat membutuhkan teknologi ini karena merupakan rumah bagi ekonomi halal terbesar di dunia. Afdhal menyampaikan, Indonesia sudah diakui leading dalam ekonomi digital syariah. Selain memiliki banyak pelaku pasar, juga memiliki beragam inisiatif dan inovasi.

Dalam implementasinya, traceability yang ditawarkan blockchain akan mampu memudahkan sertifikasi halal. Saat ini, proses pembuatan sertifikasi halal membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan hitungan tahun. Ini karena sulitnya melacak atau memverifikasi kehalalan bahan mentah sebuah produk.

"Dengan blockchain, maka proses penelusuran kehalalan sebuah bahan bisa sangat cepat sehingga sertifikasi halal bisa saja dalam hitungan hari bahkan jam," katanya.

Indonesia memiliki potensi bahan mentah yang sangat besar, mulai dari rempah-rempah, komoditas pertanian, peternakan, perikanan, dan lainnya. Jika Indonesia dapat memulai pencatatan dengan blockchain sebagai hulu dari produk bahan mentah maka posisi Indonesia di mata dunia akan semakin strategis.

Afdhal menyampaikan posisi Indonesia sangat jelas dengan visinya sebagai halal hub global pada 2024, sehingga traceability harus dibangun bersama. Ia mengajak para pelaku industri untuk membangun kekuatan dengan pemanfaatan teknologi ini agar semakin kompetitif, tidak hanya di dalam negeri tapi juga global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement