Kamis 25 Jun 2020 14:00 WIB

Petugas Kurban Dompet Dhuafa akan Jalani Rapid Test

Program THK pada tahun ini juga meminimalisir jumlah titik penyembelihan hewan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa akan melakukan rapid test untuk para petugas pemotong hewan kurban saat Idul Adha nanti. Foto ilustrasi kurban Dompet Dhuafa.
Foto: Dok. Domper Dhuafa
Dompet Dhuafa akan melakukan rapid test untuk para petugas pemotong hewan kurban saat Idul Adha nanti. Foto ilustrasi kurban Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Hewan Kurban dari Lembaga filantropi, Dompet Dhuafa akan menjalani rapid test, sebelum melakukan penyembelihan hewan. Hal ini dilakukan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam Idul Kurban pada saat penyembelihan dan pendistribusian daging kurban.

"Para petugas penyembelihan hewan kurban ini sesuai dengan protokol kesehatan akan menjalani rapid test, yang nggak lulus atau reaktif tidak akan ikut. Ini kan berlaku 3-4 hari, kita melaksanakan penyembelihan empat hari jadi cukup untuk keamanan daging," kata Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 2020 Dompet Dhuafa, Zainal Abidin Sidik, Kamis (25/6).

Baca Juga

Semua petugas yang berada di lokasi penyembelihan kurban akan menjalani rapid test, termasuk di setiap tempatnya 20 orang petugas yang bertugas menguliti dan memotong daging. Tim THK menyiapkan keamanan yang komprehensif agar masyarat terlindungi.

Selain itu juga akan disiapkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas, namun memang tidak seperti APD pada tenaga medis. Petugas akan menggunakan masker, sarung tangan, pelindung wajah, menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang.

"Pada prakteknya memberatkan (protokol kesehatan), namun bagaimanapun kita harus mencegah terjadinya wabah yang berkelanjutan," kata Zainal.

Dompet Dhuafa juga sudah mendapatkan arahan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait dengan penyembelihan hewan kurban. Tim THK Dompet Dhuafa pun berupaya untuk menjalani protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Program THK pada tahun ini juga meminimalisir jumlah titik penyembelihan hewan. Pada tahun lalu terdapat 57 lokasi, sementara pada tahun ini hanya 15 tempat. Penyembelihan juga tidak dilakukan di kota-kota besar, namun di pedesaan, tempat banyak kaum dhuafa yang tinggal.

Zainal mengatakan, beberapa tempat pemotongan tidak di kota-kota yang terlalu besar, seperti di Cirebon, Magelang, Cianjur dan lainnya. Di setiap provinsiya akan ada tempat untuk penyembelihan hewan kurban THK.

Program THK menargetkan menebar 30 ribu ekor domba atau kambing dan 1.000 ekor sapi dari para pekurban. Pada tahun ini karena efek pandemi Covid-19, THK Dompet Dhuafa akan disalurkan lebih banyak kepada masyarakat di Indonesia. Sementara penyaluran di luar negeri akan dipertimbangkan apabila sudah memenuhi target.

Setelah penyembelihan dilakukan, distribusi akan disampaikan bagi penerima manfaat yang telah ditentukan. Daging kurban ini akan diantarkan ke rumah masing-masing penerima manfaat.

Tim THK Dompet Dhuafa akan menghindari kerumunan orang sesuai dengan protokol kesehatan. Daging kurban yang akan dibagikan kepada penerima menggunakan daun jati, daun pisang, besek atau jika terpaksa menggunakan plastik, maka digunakan plastik yang bisa dipakai berulang kali.

"Doakan semoga lancar penyembelihan hewan kurban sesuai protokol yang diterapkan, dan tidak ada ekses," ucap Zainal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement