Kamis 25 Jun 2020 11:36 WIB

Bangun Masjid Baru atau Maksimalkan yang Ada, Mana Utama? 

Allah SWT memerintahkan untuk memakmurkan masjid rumah Allah SWT.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT memerintahkan untuk memakmurkan masjid rumah Allah SWT. Ilustrasi renovasi masjid.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Allah SWT memerintahkan untuk memakmurkan masjid rumah Allah SWT. Ilustrasi renovasi masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Muslim sehingga pembangunan masjid menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun sering kali terlihat sebagian umat Muslim berlomba-lomba mencari uang untuk pembangunan masjid meski mereka berada di tengah perkotaan yang sudah banyak terdapat masjid.  

 

Baca Juga

Apalagi sampai mencari uang pembangunan masjid di jalan raya. Terhadap hal ini, apakah umat Muslim memang diutamakan untuk membangun masjid? Ustazah Vivi Kurniawati menjelaskannya melalui bukunya, 'Pencarian Dana Masjid di Jalanan Dalam Tinjauan Syariah'. 

 

Vivi menjelaskan bahwa terdapat sejumlah nash dalam Alquran dan hadits yang perlu diperhatikan. Dia mengatakan, secara spesifik, Alquran tidak pernah memerintahkan umat Islam untuk membangun masjid kecuali hanya kepada pemerintah atau para penguasa.

"Alquran hanya memerintahkan umat Islam untuk memakmurkan masjid. Ini mengindikasikan bahwa memperbanyak membangun masjid tidak dianjurkan oleh Islam, tetapi memakmurkan masjid yang ada merupakan hal yang lebih utama," jelasnya. 

 

Di antara ayat Alquran yang memerintahkan untuk memakmurkan masjid adalah surah At-Taubah ayat 17-18:  

 

مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ ۚ أُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ

 

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

 

"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."

 

Vivi melanjutkan, memang ada perintah untuk membangun masjid, seperti dalam hadis riwayat Muslim dalam kitab al-Masajid wa Mawadhi' as-Shalah. Hadits itu berbunyi:

 

Dari Utsman bin Affan RA, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:  مَنْ بَنَى مَسْجِدًا بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ  

'Barangsiapa yang membangun masjid ikhlas karena Allah SWT maka Allah SWT akan membangunkan baginya yang serupa dengannya di surga."

 

Atas hadits tersebut, Vivi menerangkan, meski Islam memerintahkan umatnya membangun masjid, tetapi perintah untuk memakmurkannya lebih dituntut dan lebih kuat. Sebab esensi keberadaan masjid bukan jumlah kuantitasnya tetapi kualitas dari berdirinya masjid tersebut.

 

Masjid, lanjut Vivi, selain sebagai tempat ibadah juga diharapkan bisa diberdayakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, dan dapat difungsikan sebagai pusat pendidikan sekaligus pusat dakwah sebagaimana berdirinya masjid di zaman Rasulullah SAW.

 

"Ini menunjukkan bahwa memakmurkan masjid lebih penting atau lebih diperintahkan daripada mambangun masjid secara fisik. Memakmurkan masjid dalam konteks ini bisa dilakukan melakukan berbagai kegiatan ibadah dan kegiatan lain, seperti menyelenggarakan aktivitas intelektual, kajian keagamaan, seminar ilmiah, kebudayaan dan aktivitas lainnya yang bermanfaat di dalam masjid," paparnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement