Rabu 24 Jun 2020 23:03 WIB

UI Serahkan Ventilator Covent-20 ke BNPB

Penyerahan mewakili 300 ventilator Covent-20 yang akan didistribusikan kepada leb

Unit ventilator lokal karya UI, Covent-20.
Foto: Dok UI
Unit ventilator lokal karya UI, Covent-20.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof Ari Kuncoro menyerahkan secara simbolis ventilator Covent-20 kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo.

"Ventilator yang kami serahkan ini merupakan hasil riset multidisiplin yang dilakukan oleh para akademisi, terutama akademisi dari FKUI dan FTUI, untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 sebagai wujud kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri," kata Rektor Prof Ari Kuncoro dalam keterangannya, Rabu (24/6).

Penyerahan Ventilator Covent-20 tersebut disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (Menristek/Kepala BRIN), Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.

Hadir pula Ketua MWA UI Saleh Husin, Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Prof Dr rer. nat. Abdul Haris, Dekan Fakultas Teknik (FTUI) Dr. Hendri D.S. Budiono, Dekan Fakultas Kedokteran (FKUI) Prof Dr Ari Fahrial Syam, Ketua Tim Ventilator UI Dr Basari beserta tim, dan Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FTUI).

Penyerahan ini mewakili 300 ventilator Covent-20 yang akan didistribusikan kepada lebih dari 180 rumah sakit rujukan Covid-19 dan rumah sakit di seluruh Indonesia melalui skema donasi. Pendistribusian diharapkan selesai pada akhir Juni 2020.

"Ke-300 unit ventilator ini tentunya masih jauh dari kebutuhan di Indonesia. Partisipasi semua kalangan sangat diharapkan demi percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar Rektor.

Sementara itu, Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi civitas akademika UI, khususnya para inovator yang telah bekerja keras mendukung pemerintah menangani Covid-19.

"Covent-20 merupakan bukti kerja keras peneliti dan inovator UI yang telah berhasil melahirkan ventilator yang didesain dan diproduksi di Indonesia dalam tempo 3 bulan terakhir," ujarnya.

Saat ini sudah ada lima ventilator yang mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan telah siap pakai oleh rumah sakit, salah satunya Covent-20.

"Apa yang dilakukan UI sangat membanggakan kami, mengingat insan dari dunia pendidikan tinggi, dunia penelitian, dalam waktu yang relatif singkat mampu menghasilkan hal yang tidak mampu dibayangkan sebelumnya, karena sebelumnya kita belum pernah membuat ventilator," ujarnya.

Prof Bambang juga mengapresiasi penggunaan local content pada komponen Covent-20 dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 70 persen. Yang membanggakan dan melegakan, ventilator ini juga berhasil dibuat dengan kolaborasi berbagai pihak.

Dengan melibatkan kerja sama lintas fakultas, dukungan alumni dan menggandeng filantropis untuk membiayai baik dari proses pembuatan hingga produksi dan distribusi dengan metode crowdfunding, nantinya ventilator siap diproduksi dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Ristek/BRIN memberikan dukungan penuh, baik pendanaan semasa pengembangan maupun dukungan untuk bisa mendistribusikan alat ini kepada pemakai yang membutuhkan," kata Menristek/BRIN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement