Rabu 24 Jun 2020 15:58 WIB

771 Kilometer Tol Trans Sumatra Selesai 2022

Jalan Tol Trans Sumara yang dapat dioperasikan pada 2023, sepanjang 1.155 kilometer.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Pembangunan tol di Bengkulu yang menjadi bagian Trans-Sumatra (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan tol di Bengkulu yang menjadi bagian Trans-Sumatra (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatra. Direktur Hutama Karya Budi Harto mengatakan, saat ini, ruas yang masih dalam tahap kosntruksi di Tol Trans Sumatra sepanjang 771 kilometer.

"Sepanjang 771 kilometer ini merupakan PMN sebesar Rp 51 triliun yang ditargetkan selesai 2022," kata Budi dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR secara virtual, Rabu (24/6).

Setelah selesai pada 2022, Budi memastikan, Jalan Tol Trans Sumara yang dapat dioperasikan pada 2023 sepanjang 1.155 kilometer. Sementara saat ini, ruas Tol Trans Sumatra yang sudah dioperasikan bari 362 kilometer. Secara keseluruhan, Tol Trans Sumatra akan tersambung dari Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer.

"Terdapat sembilan ruas jalan tol di sepanjang 771 kilometer yang saat ini tengah dalam tahap kotsruksi tersebar dari Pekanbaru hingga Dumai," ungkap Budi.

Sembilan ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi tersebut yakni Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer, Kisaran-Indrapura sepanjang 47 kiloemter, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143 kilometer, Sigli-Banda Aceh sepanjang 73 kilometer, dan Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 119 kilometer.

Begitu juga dengan ruas Sicincin-padang sepanjang 35 kilometer, Pekanbaru-pangkalan sepanjang 95 kilometer, Tabapenanjung-Bengkulu sepanjang 18 kilometer, dan Binjai-Langsa sepanjang 110 kilometer.

Sebelumnya, Hutama Karya sipastikan akan mendapatkan PNM sebesar Rp 7,5 triliun. Dari total suntikan dana tersebut, Budi memastikan terdapat masing-masing besaran untuk membangun dua ruas tol tersebut.

“Penggunaan dana ini akan kami gunakan untuk ruas Simpang Indralaya-Muara Enim sebesar Rp 3,2 triliun dan untuk ruas Pekanbaru-padang Seksi Pekanbaru-Pangkalan sebesar Rp 4,3 triliun sehingga total Rp 7,5 triliun,” ujar Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement