Rabu 24 Jun 2020 13:14 WIB

UI Serahkan Bantuan Ventilator kepada Gugus Tugas Covid-19

Menristek memuji keberhasilan UI membuat lima ventilator dalam waktu tiga bulan.

Covent-20 atau Ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI), telah dinyatakan lulus uji klinis manusia
Foto: Humas UI
Covent-20 atau Ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI), telah dinyatakan lulus uji klinis manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD menyerahkan bantuan ventilator hasil karya UI kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk membantu upaya penanganan penyakit yang disebabkan virus corona baru.

"Baru saja tadi kami menyerahkan secara simbolis mobile ventilator kepada Kepala (Kepala BNPB) LetjenTNI Doni Monardo untuk disumbangkan kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia," kata Ari dalam konferensi pers di Graha BNPB yang dipantau secara daring di Jakarta pada Rabu (24/6).

Menurut dia, rencananya mobile ventilator bernama Covent-20 itu akan diproduksi sampai 300 dan akan diberikan kepada rumah sakit yang membutuhkan dengan basis donasi.

Yang menarik, kata dia, mobile ventilator itu merupakan hasil kolaborasi dari dua fakultas multidisiplin yaitu Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik dan didanai oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek).

Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro yang juga hadir dalam penyerahan itu. Dia memuji keberhasilan UI membuat lima ventilator yang didesain dan diproduksi di Indonesia dalam waktu tiga bulan.

Kelima ventilator itu sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan siap dipakai oleh rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dengan lima lainnya tengah dalam tahap uji klinis, tegas Bambang.

"Tentunya apa yang dilakukan UI sangat membanggakan kami, karena sebagai salah satu insan dari dunia perguruan tinggi dan pendidikan dalam waktu yang relatif singkat mereka berhasil membuat sesuatu yang tadinya tidak pernah dibayangkan sebelumnya," kata Menristek.

Meski masih ada komponen impor di dalamnya, Menristek menegaskan, 70 persen komponen pembuatannya berasal dari Indonesia. Bambang juga memuji kolaborasi UI dengan ikatan alumni, filantropis dan pemerintah untuk dana pembuatan dan distribusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement