Rabu 24 Jun 2020 10:59 WIB

Iran: Eropa Kini Jadi Boneka Amerika Serikat

Hubungan Iran dan Eropa makin memburuk terkait sikap AS atas nuklir Iran

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran melontarkan kritik keras terhadap Eropa yang dianggap sebagai boneka Amerika Serikat (AS). Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Shamkhani menyatakan Eropa merusak kerja sama dengan menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.

"Eropa menjadi boneka mereka dengan menghadirkan Resolusi anti-Iran," kata Shamkhani, Selasa (23 Juni).

Iran juga menyinggung peran Donald Trump dalam buku yang diterbitkan John Bolton. Dalam pesan Twitter-nya, Shamkhani mengatakan Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton dalam buku terbarunya menggambarkan Trump sebagai tidak menentu dan bodoh.

Terlepas dari penentangan serius oleh Rusia dan Cina, resolusi anti-Iran telah disetujui oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

Dalam pernyataan mereka, troika Eropa di bawah dukungan AS telah mendesak Iran untuk berhenti mencegah inspektur IAEA dari memiliki akses ke dua situs di Iran.

BACA JUGA: AS Minta DK PBB Perpanjang Embargo Senjata Iran

Iran mengkritik Eropa yang berdiam diri atas kasus rasialisme di Amerika. Iran menuding Eropa telah menunjukkan jati diri sebagai boneka AS dengan tidak mengutuk kasus rasis di Amerika.

Juga, dalam hal kasus nuklir Iran di mana Eropa mendadak mengekor Amerika dan memojokkan Iran.

BACA JUGA: Mengapa Mereka Begitu Membenci Arab Saudi?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement