Senin 22 Jun 2020 18:43 WIB

Kiprah UMM di Tengah Pandemi Covid-19

UMM telah memberikan sumbangan logistik kepada masyarakat sekitar terdampak Covid-19.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Budi Raharjo
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada sejumlah hal yang telah dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama pandemi Covid-19. Tak hanya di bidang kegiatan belajar-mengajar tapi juga di sektor kepedulian masyarakat dan sebagainya.

Rektor UMM, Fauzan mengatakan, pembelajaran daring menjadi sistem yang dilakukan kampus selama pandemi Covid-19. Tidak hanya proses belajar dengan mahasiswa, sistem ini juga ditunjukkan pada layanan akademik.

"Karena akademik itu tidak sekedar belajar-mengajar tetapi juga layanan lain yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Semua dilakukan daring sampai dengan legalisirpun itu juga tidak kita gunakan face to face," jelas Fauzan kepada Republika.

Serupa dengan kampus-kampus lain, kegiatan seperti konferensi, seminar dan sebagainya turut menerapkan sistem daring. Menurut Fauzan, cara kegiatan demikian memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan sistem tatap muka. Sistem daring memiliki jangkauan lebih luas sehingga keilmuannya dapat tersebar ke berbagai daerah.

Meski terdapat keunggulan, Fauzan mengaku, belum memutuskan apakah sistem daring akan terus dilaksanakan dalam pembelajaran di era normalitas baru (new norma).  "Tentu kita sudah menyiapkan skema, tetapi itu sangat tergantung dengan keputusan pemerintah," ucapnya.

Di bidang sosial, UMM telah membentuk gugus Covid-19 yang diketuai pimpinan RS UMM. Tim ini bertugas melaksanakan pencegahan dan penanganan mayarakat yang terdampak Covid-19. Fauzan telah mendorong gugus tugas untuk terus melakukan inovasi dalam menciptakan langkah preventif Covid-19 kepada masyarakat sekitar.

Menurut Fauzan, Gugus Tugas Covid-19 UMM tidak hanya berisi tenaga kesehatan tapi juga para akademisinya dari bidang kesejahteraan sosial, psikologi dan sebagainya. Keberadaan para pakar ini setidaknya diharapkan bisa menangani dampak psiko-sosial warga yang terindikasi terpapar Covid-19. "Itu sampai sekarang masih berjalan," katanya.

Selain itu, Fauzan mengatakan, UMM telah menyebarkan kebermanfaatan drone yang dimilikinya. Drone yang semula untuk penyemprotan pestisida pertanian kini digunakan dalam kegiatan disinfektasi. Alat ini bukan hanya dimanfaatkan di Malang Raya tapi juga di daerah lainnya seperti Pasuruan dan sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng).

"Kemudian kaitan dengan kepedulian UMM terhadap Covid-19, utamanya adalah berkaitan dengan menyangkut kebutuhan hidup, UMM telah memberikan sumbangan logistik kepada masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19," jelas Fauzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement