Rabu 24 Jun 2020 09:45 WIB

Efisiensi, Gojek akan Hapus Sejumlah Layanan

Layanan GoLife meliputi GoMassage dan GoClean serta GoFood Festival akan dihentikan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
GoFood Festival di SCBD. Layanan GoLife meliputi GoMassage dan GoClean serta GoFood Festival akan dihentikan.
Foto: Dok. GF
GoFood Festival di SCBD. Layanan GoLife meliputi GoMassage dan GoClean serta GoFood Festival akan dihentikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek dipastikan akan melakukan efisisensi dengan melakukan penyesuaian trategi bisnis. Dengan penyesuaian tersebut, Gojek akan menghapus beberapa layanannya.

"Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam pernyataan tertulisnya yang diterima, Kamis (24/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, keputusan tersebut diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi. Begitu juga dengan berdasarkan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Andre mengatakan, kedua layanan Gojek yakni GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat. "Ini mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19," jelas Andre.

Untuk itu, Andre memastikan Gojek sudah menentukan waktu kapan layanan tersebut dihentikan. Dia menuturkan aplikasi GoLife hanya dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

Sementara itu, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan sudah mengkomunikasikan rencana tersbeut dengan melakukan townhall meeting dengan karyawan dengan 16 sesi kemarin (23/6). Kevin menuturkan Gojek mengumumkan strategi perusahaan untuk memperkuat fokus kepada bisnis inti yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat.

"Bisnis inti ini yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi Covid-19," tutur Kevin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement