Rabu 24 Jun 2020 09:34 WIB

Kesepakatan Dagang AS-China Berlanjut Dorong IHSG Menghijau 

Penguatan bursa global turut mendorong IHSG ke zona hijau.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/4/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin sore ditutup positif dengan menguat 17 poin atau 0,38 persen ke level 4.513.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Karyawan membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/4/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin sore ditutup positif dengan menguat 17 poin atau 0,38 persen ke level 4.513.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (24/6). Indeks saham menguat 1,09 persen atau naik 52,9 poin ke posisi 4.932,08. Menguatnya IHSG sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa global. 

Dari bursa Amerika Serikat (AS), Dow Jones naik 0,50 persen, S&P 500 naik 0,43 persen dan Nasdaq menguat 0,74 persen. Sementara dari bursa Eropa, FTSE 100 London naik 1,21 persen dan Xtra Dax Frakfurt menguat 2,13 persen. 

Baca Juga

Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat menguatnya pasar saham lebih dipengaruhi oleh rencana pemberian stimulus tambahan dari Presiden Donald Trump. Kabar tersebut menjadi sentimen positif bagi pasar. 

"Trump mengatakan pemerintahannya akan memberikan stimulus dalam bentuk lain, dan itu merupakan sesuatu yang sangat bagus dan tentu saja merupakan sesuatu yang sangat baik," kata Nico, Rabu (24/6).

Nico melihat ada beberapa kemungkinan bentuk stimulus yang akan diberikan oleh pemerintahan Trump. Beberapa

diantaranya terkait dengan tunjangan pengangguran yang semakin diperluas atau diperpanjang, atau bisa juga mengenai bonus yang akan diberikan kepada mereka yang akan kembali bekerja. 

Selain pemberian stimulus, pergerakan pasar saham juga mendapat pengaruh dari pernyataan Trump yang menegaskan bahwa kesepakatan dagang AS dan China masih terus berjalan. Sebelumnya, pasar sempat goyah karena Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan perjanjian dagang AS dengam China telah berakhir. 

Namun, Navarro membantah telah menyebut hal tersebut. Trump turut mengonfirmasi melalui akun Twitternya. Trump mengatakan kesepakatan dagang Fase I masih utuh dan tetap berjalan. 

"Klarifikasi itu dapat menjadi sebuah penenang bagi pasar ditengah tingginya situasi dan kondisi yang terjadi saat ini terkait dengan potensi meningkatnya wabah virus corona yang memberikan kekhawatiran terhadap pasar," tutur Nico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement