Rabu 24 Jun 2020 08:22 WIB

Ketahanan Pangan tak Kalah Penting dengan Kekuatan Senjata

Kekuatan ketahanan pangan tidak kalah penting dengan kekuatan senjata

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) berbincang bersama Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono (kiri)
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) berbincang bersama Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan, kekuatan ketahanan pangan tidak kalah penting dengan kekuatan senjata. Karena itu, kata dia, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai.

"Kekuatan ketahanan pangan tidak kalah pentingnya dengan kekuatan senjata terlebih dalam menghadapi situasi saat ini seperti dampak akibat dari pandemi Covid-19. Untuk itu, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai," ungkap Wahyu dalam keterangannya, Selasa (23/6).

Wahyu mengatakan, Kementerian Pertahanan menginginkan adanya peningkatan ketahanan pangan. Itu dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi dampak wabah penyakit seperti Covid-19 yang bisa saja terjadi kembali di masa depan. Belajar dari situasi yang terjadi, Covid-19 telah berdampak tidak hanya pada kesehatan tetapi juga berdampak terhadap ketahanan ekonomi nasional.

“Belajar dari sejarah perang, kalau kita miliki senjata tanpa kekuatan cadangan pangan akan kocar-kacir juga,” kata dia.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional itu, maka Kementerian Pertahanan bersinergi bersama dengan instansi terkait, antara lain Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian BUMN. Kementerian-kementerian tersebut berencana mengembangkan kawasan food estate diantaranya di Kalimantan Tengah.

“Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi,” ungkap dia.

Menurut Wamenhan, ada tiga tanaman pangan utama yang perlu dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional yakni tanaman padi, jagung, dan singkong. Tiga tanaman itu kalau bisa dijalankan dengan lahan yang memadai akan sangat berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Wahyu menuturkan, bicara pengembangan ketahanan pangan tidak selalu terkait soal beras, tetapi juga bisa jagung dan singkong. Bahkan, menanam singkong lebih mudah dan infrastrukturnya dan potensi hasilnya lebih besar.

“Bayangkan, turunannya itu luar biasa untuk industri pangan kalau kita jalankan. Misalnya untuk jagung dan singkong, disampingnya bisa dilanjutkan dengan ternak sapi,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement