Rabu 24 Jun 2020 05:59 WIB

Perjalanan John Paul Ivan Menjadi Mualaf

John Paul Ivan memutuskan menjadi mualaf pada 2006.

Perjalanan John Paul Ivan Menjadi Mualaf
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Perjalanan John Paul Ivan Menjadi Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama John Paul Ivan sudah tak asing di kalangan pemusik, khususnya musik rock. Dia adalah musisi dan gitaris yang telah puluhan tahun berkecimpung di industri musik Tanah Air. Dia pernah bergabung dengan grup band beraliran rock, Boomerang, dan menelurkan sejumlah album sejak 1994-2005.

Kemudian, dia juga pernah bergabung dengan band U9 pada tahun 2000-an dan mengeluarkan album solo gitarnya. Sekarang dia bergabung dengan band beraliran rock bernama Take Over Band.

Penampilannya sebagai roker sangat kelihatan. Tubuh kurus jangkung serta rambut gondrong dan berkacamata. Aksinya di panggung juga menunjukkan ciri khasnya sebagai roker.

Namun, di balik gaya rokernya itu, John Paul Ivan, akrab disapa Ivan, pernah mengalami pencarian spiritual. Pada 2005, saat dia menyatakan keluar dari band Boomerang, dia memiliki banyak waktu yang luang.

Hal itu dimanfaatkannya untuk banyak mencari tahu tentang agama. Pada saat itu sebenarnya Ivan juga seorang penganut agama sebelumnya yang taat. Namun, Ivan ingin belajar lebih dalam lagi tentang agama. Hal itulah yang menurut dia harus menjadi dasarnya dalam menganut sebuah agama.

"Saya mulai tertarik cari tahu tentang agama. Ada keinginan untuk cari tahu karena saya beragama harus tahu asal-usulnya," kata Ivan kepada Republika, Selasa (23/6).

Ivan kemudian kembali membaca kitab suci agama yang dianutnya saat itu. Kemudian, sebagai pembanding, dia juga membeli kitab suci Alquran, membaca, dan mempelajarinya.

Tak hanya membeli kitab suci, Ivan juga membeli buku-buku tentang agama. Salah satunya adalah buku yang dikarang oleh Ahmad Deedat.

Selanjutnya, Ivan juga kembali datang ke rumah ibadah agamanya yang terdahulu. Di sana dia mempelajari lagi tentang konsep ketuhanan dalam agama itu.

Namun, menurut dia, hal itu tidak masuk logika. Misalnya, terdapat konsep yang diyakini oleh ajaran agama itu bahwa ada yang diyakini sebagai Tuhan. Namun, ketika akan meninggal, dia berdoa dahulu kepada Tuhan di atasnya.

"Jadi, ini tidak bisa dianggap Tuhan," kata Ivan.

Setelah mantap bahwa dalam ajaran Islam yang mengajarkan tauhid hanya Allah satu-satunya Tuhan yang Esa, Ivan memutuskan untuk menjadi mualaf.  Pada 2006 dia datang sendiri ke Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, untuk menyatakan keislamannya. Setelah itu, Ivan belajar ajaran-ajaran Islam di antaranya yang berhubungan dengan tata cara ibadah seperti sholat.

Ivan mengaku, sampai saat ini dirinya mantap dengan keislamannya. Salah satu caranya adalah selalu melaksanakan sholat.

Dalam sholat itu, Ivan selalu berharap dan berdoa kepada Allah, apalagi jika dirinya memiliki sebuah permohonan. "Saya sholat, dan benar-benar minta tolong dan berdoa. Banyak yang dijawab oleh Allah," kata Ivan.

Selain itu, Ivan bersyukur menjadi mualaf dan pernah menjadi penganut agama sebelumnya. Hal ini membuatnya lebih tahu dengan sejarah agama-agama dan dia punya alasan kuat memeluk Islam, sebagai agama yang diyakininya sempurna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement