Rabu 24 Jun 2020 02:49 WIB

Pemkab Tabanan Dukung Terwujudnya Kemandirian Pangan

Kemandirian pangan di sektor domestik akan tumbuh sepanjang adanya keyakinan.

Stok pangan (ilustrasi).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Stok pangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI - Bupati Tabanan Eka Wiryastuti meyakini, kemandirian pangan di sektor domestik akan tumbuh sepanjang adanya kepercayaan saling timbal balik antara pemerintah dengan rakyatnya. Dia menjelaskan, banyak komoditas pangan di Tabanan surplus 50 persen karena hubungan tersebut. 

"Kita harus bergotong royong untuk menciptakan trust ini. Kalau masyarakat sudah sudah percaya, baru masyarakat bergeliat atau bersemangat, khususnya di bidang kedaulatan pangan. Tabanan merupakan salah satu daerah kabupaten di Provinsi Bali yang dianggap sukses dalam mendorong produksi pangan," papar Eka di webinar dengan tema Kedaulatan Pangan dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno pada Selasa (23/6).

photo
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat mengisi webinar bertema Bulan Bung Karno. - (Dol. Pkt)

Selain Eka, acara itu dihadiri secara virtual oleh ratusan pengurus daerah PDIP tempat Eka berkecimpung di kancah politik Indonesia. Sebagai pembicara, ada Ketua DPP PDIP bidang kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri, Guru Besar Ilmu Perekonomian Pertanian Unila Bustanul Arifin, anggota, dan Kirana Larasati.

Dalam kesempatan yang sama, DPP PDIP meminta jajarannya di seluruh daerah di Indonesia agar menginventarisasi potensi komoditas pangan di daerah masing-masing. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar 

"Kita ini, PDIP, harus memakai jejaring kita seluruh Indonesia, harus diingat itu. Mari kita buat inventarisasi itu dan dikirim ke DPP partai, sampaikan ke Bidang Kerakyatan," kata Mindo.

Mindo melanjutkan, DPP PDIP Bidang Kerakyatan akan melakukan pembicaraan khusus atas informasi potensi pangan di daerah. Sekaligus perencanaan hingga pelaksanaan program pengembangan produksi pangan di daerah.

Lebih jauh, Mindo mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan pesan kepada aparatur pemerintahan bahwa perlu langkah 'penyembuhan' setelah dampak pandemi Covid-19 di Indonesia. Mindo mengharapkan pihak yang paling utama disembuhkan dimulai dari desa. 

"Itu karena, desa memiliki potensi penyembuhan paling kuat karena memiliki alat produksi, tanah, pertanian, sumber daya manusia, dan yang paling utama adalah semangat gotong royong," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement