Selasa 23 Jun 2020 22:57 WIB

Persis Berharap Prosedur Kesehatan di Pesantren Dijalankan

Pemerintah diimbau lakukan pemantauan dan pembimbingan serta penegakan aturan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Ustaz Jeje Zaenudin.
Foto: Dok Istimewa
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Ustaz Jeje Zaenudin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Persatuan Islam (Persis) berharap penerapan prosedur protokol kesehatan dan pencega Covid-19 benar-benar diterapkan. Hal tersebut terkait adanya santriwati Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, positif terpapar Corona Covid-19.

"Memperhatikan resiko dan dampak yang mungkin dan sudah terjadi yaitu adanya santri yang positif tertular covid-19, kita berharap penerapan prosedur protokol kesehatan dan pencegahan covid 19 benar benar diterapkan dan dilaksanakan secara maksimal dan optimal," kata Wakil Ketua Umum Persis KH Jeje Zainuddin saat dihubungi, Senin (22/6).

KH Jeje menyarankan, bagi pesantren-pesantren yang mengambil keputusan untuk segera membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) nya secara konvensional dan tatap muka, untuk membuat rekayasa mekanisme dan proses KBM di kelas dan di asrama.

"Hal ini harus benar0benar dikaji dan disimulasikan sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti di antaranya yang tertuang dalam Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag, Kemenkes, dan Kemendagri 15 Juni 2020 lalu," katanya.

 

Menurut KH Jeje selain dibutuhkan komitmen dan kesungguhan pihak pesantren dalam menerapkan protokol itu, pihak berwenang dari pemerintah juga harus bisa dipastikan. Dan benar-benar melaksanakan pemantauan, penyuluhan dan pembimbingan serta penegakan aturan secara ketat juga. "Baik dalam penetapan zonasi nya maupun persyaratan penyelenggaraan di zona hijau," katanya.

Sebab kata dia, jika terjadi kecolongan satu kasus di suatu lembaga pesantren di mana santrinya mukim dan datang dari berbagai daerah yang tidak mudah untuk dikontrol. Karena dengan ketidakseterilan mereka dari terpapar covid-19 tentu saja resikonya sangat besar. "Bisa saja dari satu kasus yang tertular itu pesantren tersebut jadi klaster baru penyebaran corona," katanya.

KH Jeje meminta pemerintah juga harus segera menyalurkan alokasi anggaran penanggulan Covid-19 yang katanya sangat besar itu. Hal itu di antaranya untuk memastikan prosedur protokol kebersihan dan kesehatan serta pencegahan Covid-19 di pesantren-pesantren segera terlaksana melalui bantuan perlengkapan alat kesehatan dan kebersihan pencegahan covid. 

"Termasuk bantuan tenaga medis yang memberi pelayanan rapid test dan swab gratis bagi para santri agar mereka benar benar dipastikan bebas covid sebelum masuk kembali ke pondok," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement