Rabu 24 Jun 2020 05:26 WIB

Ini Momentum Terbaik Cegah Israel Aneksasi Tepi Barat

Negara islam harus bersatu dan Indonesia mendesak PBB menggelar sidang darurat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Hiru Muhammad
Anak-anak lelaki Palestina memegang spanduk di depan kantor perwakilan Argentina di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan persahabatan melawan Israel menyusul protes oleh kelompok pro-Palestina.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Anak-anak lelaki Palestina memegang spanduk di depan kantor perwakilan Argentina di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan persahabatan melawan Israel menyusul protes oleh kelompok pro-Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan bahwa Israel adalah anak emas Amerika Serikat (AS). Maka untuk menekan Israel agar tidak jadi melakukan aneksasi wilayah Palestina harus mampu menekan AS. "Ini kalau menurut saya momentum terbaik karena Amerika sedang mengalami banyak masalah di dalam negerinya," kata KH Muhyiddin kepada Republika, Selasa (23/6).

KH Muhyiddin mengatakan, sehubungan AS sedang menghadapi banyak masalah di dalam negeri. Maka Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi di dunia lainnya harus meminta kepada Dewan Keamanan PBB supaya segera menghentikan kebijakan Israel menganeksasi Tepi Barat.

Menurutnya, meski PBB sudah mengeluarkan kebijakan untuk Israel tapi Israel tidak mengenal hukum kecuali hukum kekerasan. Jadi mengapa Israel ingin menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat, karena memang Israel sudah tahu betul situasinya.

Israel tahu kekuatan negara-negara pendukung Arab sudah kacau balau dan hancur. Bahkan ada negara Arab yang sudah sangat mesra hubungannya dengan Israel.  "OKI terus terang saja sudah tidak punya taring lagi, (OKI) sudah hanya tinggal nama jadi kita hanya bisa berharap agar masalah yang dihadapi Amerika bisa digunakan untuk melakukan penekanan," ujarnya.

KH Muhyiddin mengatakan, kalau bisa Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB minta diadakan sidang darurat mengenai aneksasi Israel atas Tepi Barat. Meski sekali lagi pasti akan diveto AS, karena AS punya hak veto, itulah masalahnya.

Menurutnya, AS senantiasa menggunakan double standard policy. Di satu sisi AS menjaga Israel, di sisi lain AS ingin hubungannya baik dengan negara-negara Islam termasuk Indonesia. "Inilah saatnya kita harus menunjukkan kesatuan dan persatuan umat kalau hanya demonstrasi dan demonstrasi memang sudah tidak efektif lagi karena betapapun besarnya demonstrasi, Israel tetap tidak peduli karena Israel sudah didukung AS," ujarnya.

KH Muhyiddin mengatakan, Israel kalau ditekan AS pasti diam, tapi kadang-kadang Israel lebih berkuasa dari AS. Karena lobi-lobi Yahudi di AS sangat kuat."Karena pandemi Covid-19, semua negara-negara menjadi lemah, ini momentum terbaik bagi negara Islam untuk menekan AS," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement