Selasa 23 Jun 2020 22:30 WIB

Pariwisata Melemah Pukul Ekonomi Kepri

Penurunan wisman mempengaruhi ritel, transportasi, dan wisata secara signifikan.

Objek wisata kampung pelangi, di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Melemahnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 memukul perekonomian Provinsi Kepulauan Riau.
Foto: antara
Objek wisata kampung pelangi, di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Melemahnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 memukul perekonomian Provinsi Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Melemahnya sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 memukul perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Padahal, Kepri sangat bergantung pada sektor pengolahan dan pariwisata.

Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi K Atmaja dalam telekonferensi, Selasa (23/6), menyatakan, penurunan pariwisata memengaruhi banyak sektor, seperti perdagangan, hotel dan transportasi di provinsi yang bertetangga dengan Singapura dan Malaysia itu. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri mencatat pertumbuhan ekonomi setempat pada kuartal pertama 2020 sebesar 2,06 persen secara tahunan (year on year /yoy) atau terkontraksi -4,51 persen secara kuartalan (quarter to quarter /qtq).

Baca Juga

Perekonomian Kepri pada kuartal pertama 2020 lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar -3,35 persen. "Penurunan berasal dari melambatnya ekspor jasa, khususnya pariwisata dan investasi," kata Musni.

Sektor yang paling terdampak yakni perdagangan, hotel dan restoran, konstruksi dan subsektor transportasi. BI mencatat, penurunan jumlah kunjungan wisman mulai Februari sudah berkurang dan semakin menurun hingga pada April 2020 mencapai 99,51 persen (yoy).

Musni melanjutkan, penurunan jumlah kedatangan wisman seiring dengan penyebaran Covid-19 yang masih terjadi di negara asal wisman utama yaitu Singapura, Malaysia dan China. "Penurunan wisman itu mempengaruhi penjualan ritel, transportasi lokal serta jasa perjalanan wisata secara signifikan," kata dia.

BI juga mencatat, tingkat hunian kamar hotel di Kepri juga menurun sejak Februari dan semakin rendah pada April, sebesar 38,23 persen (yoy). Sedangkan rata-rata lama menginap di hotel pada April 2020 justru semakin meningkat. Kondisi itu dipengaruhi oleh tamu yang menetap lama dari berbagai perusahaan sejak pembatasan di Singapura dan Malaysia.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement