Selasa 23 Jun 2020 22:11 WIB

Indonesia Prediksi Puncak Kebakaran Hutan Agustus-September

Pemerintah perkirakan puncak kebakaran hutan terjadi pada Agustus-September

Rep: Anadolu Agency/ Red: Christiyaningsih
Pemerintah perkirakan puncak kebakaran hutan terjadi pada Agustus-September. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ARTUR RESZKO POLAND OUT
Pemerintah perkirakan puncak kebakaran hutan terjadi pada Agustus-September. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan puncak kebakaran hutan dan lahan akan terjadi pada pertengahan Agustus hingga awal September mendatang.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan titik api atau hotspot diperkirakan akan terjadi di wilayah Provinsi Riau, Aceh, dan sebagian wilayah Sumatera Utara.

Baca Juga

"Ada dua fase krisis. Fase pertama yaitu di bulan Maret April kemudian ini, fase keduanya masuk di bulan Juni-Juli dan seterusnya yang nanti puncaknya di bulan September atau Agustus akhir," jelas Siti Nurbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta usai rapat terbatas pada Selasa.

Selain di wilayah Sumatera, titik api kata dia juga akan muncul di Kalimantan dan diperkirakan puncaknya akan terjadi pada Juli hingga awal September. Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah akan melakukan modifikasi cuaca yang akan dilakukan oleh sejumlah kementerian dan lembaga.

"Jadi ada korelasi antara modifikasi hari hujan jadi awannya direkayasa diinduksi sehingga punya banyak uap air sehingga jatuh jadi hujan. Dan itu bisa berpengaruh itu akhirnya dia membasahi gambut. Membasahi gambut juga kemudian memberikan air juga untuk embung yang dibangun," jelas dia.

Dia menambahkan pemerintah terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat di tingkat bawah. "Jadi banyak yang secara sistematis sudah dipersiapkan oleh pemerintahan ini," kata Menteri.

Dalam rapat terbatas pada Selasa, Presiden Joko Widodo meminta adanya persiapan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Persiapan harus segera dilakukan karena sebagian besar daerah Indonesia akan memasuki musim kemarau di Agustus mendatang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG, Presiden mengatakan 17 persen wilayah Indonesia mengalami musim kemarau di April, 38 persen memasuki musim kemarau di Mei, dan 27 persen masuk awal musim kemarau di bulan Juni.

"Dan kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di bulan agustus. Kita masih memiliki persiapan pendek [yaitu] satu bulan," kata Jokowi. Dia ingin adanya konsolidasi dan koordinasi manajemen lapangan yang baik dalam penanggulangan kebakaran hutan.

https://www.aa.com.tr/id/nasional/indonesia-prediksi-puncak-kebakaran-hutan-pada-agustus-september/1886523

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement