Selasa 23 Jun 2020 20:31 WIB

Polisi Siapkan Anjing Pelacak Amankan Demo Penolakan 500 TKA

Massa aksi demo memeriksa setiap mobil yang keluar dari bandara.

Mahasiswa memaksa turun dari kendaraan dua orang Tenaga Kerja Asing asal China di pintu Bandara Udara Haluoleo di jalan Wolter Mongonsidi Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6/2020). Ratusan mahasiswa yang tergabung dar beberapa elemen tersebut menolak kedatangan 500 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang dipekerjakan di salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Foto: Antara/Jojon
Mahasiswa memaksa turun dari kendaraan dua orang Tenaga Kerja Asing asal China di pintu Bandara Udara Haluoleo di jalan Wolter Mongonsidi Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6/2020). Ratusan mahasiswa yang tergabung dar beberapa elemen tersebut menolak kedatangan 500 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang dipekerjakan di salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Jojon/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE SELATAN -- Pihak kepolisian menurunkan anjing pelacak untuk mengamankan aksi unjuk rasa penolakan 500 orang tenaga kerja asing (TKA). Aksi ini digelar di simpang empat Ambaipua menuju Bandara Haluoleo, Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Kobawe Selatan, Selasa (23/6).

Selain menyiapkan anjing pelacak, pihak kepolisian juga menyiapkan dua unit mobil water canon dan gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa masuk di Bandara Haluoleo. Massa aksi dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa tepat di simpang empat Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan menuju Bandara Haluoleo.

Baca Juga

Dalam orasinya, massa menegaskan bahwa mereka menolak kedatangan 500 TKA di wilayah Sulawesi Tenggara. Selain itu mereka juga menyampaikan rasa kekecewaanya kepada Gubernur Sultra dan Ketua DPRD Sultra yang telah mengizinkan para TKA masuk.

Ratusan pengunjuk rasa mencoba menuju ke Bandara Haluoleo, namun ditahan oleh brigade keamanan dari pihak kepolisian. Sementara itu, akibat adanya aksi unjuk rasa penolakan terhadap kedatangan 500 orang TKA di Sultra untuk bekerja membangun smester di PT VDNI dan OSS Morosi, Konawe, mengakibatkan jalan menuju ke Bandara Haluoleo terganggu.

Sejauh ini hingga pukul 17.00 Wita, aksi unjuk rasa masih berjalan kondusif. Sementara untuk arus lalu litas cukup terganggu. Banyak pengedara yang masuk ke bandara terganggu. Untuk roda empat yang keluar dari Bandara diperiksa oleh massa aksi.

Massa memeriksa setiap mobil yang keluar dari bandara mengecek apakah ada warga negara asing khususnya TKA China di dalam mobil.

Untuk diketahui, hari ini Selasa (23/6) dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sultra.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement