Selasa 23 Jun 2020 17:29 WIB

Kaum Ortodoks Mohon ke Trump 'Selamatkan' Hagia Sophia

Kaum Ortodoks Yunani minta Donald Trump selamatkan Hagia Sophia dari konversi masjid

Rep: Ahvalnews/ Red: Elba Damhuri
Hagia Sophia di Turki
Foto: News
Hagia Sophia di Turki

REPUBLIKA.CO.ID --- Sebuah kelompok Kristen Ortodoks telah mengirim surat kepada Presiden AS Donald Trump meminta dia campur tangan mencegah rencana Turki mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Demikian diungkap situs web Kristen Aleteia seperti dikutip Ahvalnews.com, Ahad (21 Juni).

Anthony J Limberakis, Komandan Nasional Ordo Santo Andreas sang Rasul, Archons of Ecumenical Patriarchate, memohon kepada Trump untuk mencegah "keputusan yang tidak sopan dan tidak perlu ini" atas rencana Presiden Turki recep Tayyip erdogan dalam surat tertanggal 17 Juni.

Hagia Sophia, awalnya dibangun sebagai katedral Bizantium pada tahun 537, diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman di Istanbul pada 29 Mei 1453. Kemudian Hagia Sophia menjadi museum pada 1935 di bawah kepresidenan Mustafa Kemal Atatürk.

BACA JUGA: Mayoritas Pendukung Erdogan Inginkan Hagia Sophia Jadi Masjid

Selama bertahun-tahun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan telah berulang kali menyarankan mengubah situs warisan dunia UNESCO menjadi masjid lagi. Hasil survei menunjukkan mayoritas warga Turki menginginkan perubahan menjadi masjid ini, yang banyak menimbulkan kekhawatiran Yunani.

Pengadilan tertinggi Turki akan memutuskan status Hagia Sophia pada 2 Juli. Sejumlah pihak mendukung kebijakan Turki bahkan ada usulan untuk menjadikan tempat ibadah Islam dan Kristen.

"Hagia Sophia benar menjadi museum pada 1935, sebuah monumen semangat manusia dan simbol penghormatan hidup bagi semua agama," kata Limberakis dalam suratnya kepada Trump. 

"Mengubahnya menjadi masjid sekarang berarti menolak rasa hormat dan mengingkari asal Hagia Sophia sebagai gereja yang didedikasikan untuk Yesus Kristus dan sebagai tempat suci, bagian dari warisan kolektif kita," sambung Limberakis.

Pada Mei, Erdogan berharap membuka Hagia Sophia untuk ibadah Muslim. Sebuah pembacaan ayat suci Alquran diadakan di situs tersebut pada 29 Mei untuk menandai hari peringatan penaklukan Ottoman di Istanbul. 

Abdülhamit Gül, Menteri Kehakiman Turki, mengatakan kepada kantor berita Anadolu pada 15 Juni bahwa langkah itu adalah "masalah kedaulatan" dan mencerminkan "keinginan bersama" semua warga negara.

Patriarkat Ekumenis Konstantinopel, ketika dihubungi Aleteia, mengatakan tidak mau berkomentar lebih jaun atas masalah ini.

Limberakis memperingatkan, dalam suratnya kepada Trump, rencana mengubah Hagia Sophia menjadi masjid menantang kebebasan beragama di seluruh dunia.

"Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendelegitimasi populasi Kristen Turki yang tersisa, semakin mengikis kebebasan beragama mereka, dan untuk melenyapkan elemen signifikan dari warisan Kristen Turki dan wilayah sekitarnya serta seluruh dunia," kata Limberakis.

"Mengubah Museum Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia UNESCO, ke masjid akan menjadikannya warisan satu bangsa, tindakan yang tidak adil dan provokatif karena situs bersejarah ini benar-benar milik dunia," katanya.

Sementara konferensi para uskup Katolik Roma tentang rencana keputusan Turki ini mengatakan tidak akan menentang keputusan untuk mengubah statusnya, yang merupakan hak Turki.

"Meskipun kami ingin Hagia Sophia mempertahankan karakternya sebagai museum, namun itu bukan berarti kami campur tangan atau bahkan memberikan pendapat kami. Keputusan semata-mata menyangkut urusan Republik Turki," kata konferensi uskup itu.

Pekan lalu, Patriark Armenia Konstantinopel mengusulkan agar Hagia Sophia dijadikan tempat ibadah orang-orang Kristen dan Muslim.

Nicholas Danforth, senior Fellow Fellow di German Marshall Fund, menulis di Apollo Magazine pada 2019 bahwa Hagia Sophia terus berfungsi sebagai kendaraan untuk chauvinisme peradaban yang bersaing.

BACA JUGA: Erdogan: Tak Ada Satupun Masjid Tersisa di Athena Yunani

 

Link Berita Asal: https://ahvalnews.com/hagia-sophia/orthodox-group-begs-trump-save-hagia-sophia-mosque-conversion

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement