Selasa 23 Jun 2020 16:22 WIB

AIIB Setujui Pinjaman 1 Miliar Dolar AS untuk Indonesia

Pinjaman ini digunakan untuk memperkuat bantuan ekonomi untuk UMKM di Indonesia

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).
Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) telah menyetujui total pinjaman 1 miliar dolar AS untuk dua proyek di Indonesia terkait penanganan pandemi Covid-19. Khususnya untuk memperkuat jaring pengaman sosial, meningkatkan respons kesehatan, dan membendung tren perlambatan ekonomi akibat krisis kesehatan.

Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB DJ Pandian menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memaksa banyak negara berkembang membuat keputusan yang sulit guna memenuhi kebutuhan mendesak warganya. "Dukungan AIIB untuk Indonesia akan berkontribusi pada upaya pemerintah untuk menavigasi tantangan ini selama masa yang sangat tidak menentu," katanya, seperti dilansir di laman resmi AIIB, Selasa (23/6).

Baca Juga

Lebih detail, pinjaman pertama AIIB berjumlah 750 juta dolar AS yang dibiayai bersama oleh Bank Pengembangan Asia (ADB). Pinjaman ini digunakan untuk memperkuat bantuan ekonomi untuk bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah, serta dukungan kepada rumah tangga miskin dan rentan. Terakhir, guna memperkuat sistem kesehatan Indonesia.

Selain itu, AIIB dalam kemitraan dengan Bank Dunia, juga telah menyetujui tambahan pinjaman senilai 250 juta dolar AS. Pinjaman ini ditujukan lebih pada memperkuat respons kesehatan langsung pemerintah yang mencakup kesiapan untuk pengujian, pengawasan, pencegahan dan pengobatan Covid019 serta kesiapan rumah sakit.

Dalam kesempatan yang sama, Pandian menilai, Indonesia telah menunjukkan manajemen ekonomi makro yang baik sebelum adanya pandemi. Indonesia juga dianggap memiliki komitmen kuat untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). "Kami akan terus responsif terhadap kebutuhan negara untuk menghadapi krisis," ujarnya.

Pandemi diperkirakan semakin membebani sistem kesehatan Indonesia. Terutama untuk mengejar ketertinggalan dengan negara regional lainnya dalam hal indikator kesehatan utama.

Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 memperkirakan adanya penurunan tajam dari lima persen pada masa pra-Covid-19 menjadi 2,3 persen, menurut pemerintah. Pemerintah juga memperkirakan, kehilangan pekerjaan akibat pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi bisa berada pada kisaran satu juta hingga tujuh juta.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan penghargaannya terhadap AIIB untuk respons cepat dan fleksibilitasnya terhadap kebutuhan mendesak negara-negara anggota selama krisis kesehatan serta ekonomi.

Suahasil juga berterima kasih kepada AIIB atas pinjaman yang dinilainya sangat penting untuk mendukung sektor kesehatan dan bantuan sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Serta memperluas program bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang merugikan dari Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement