Selasa 23 Jun 2020 07:44 WIB

Kemendikbud Diminta Prioritaskan Produksi Lokal di Netflix

Kemendikbud diharapkan bisa memprioritaskan produk kreasi anak bangsa di Netflx

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Netflix
Foto: EPA
Netflix

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah mengomentari terkait kerja sama antara Kemendikbud dengan Netflix yang telah dimulai akhir pekan lalu. Ledia berharap Kemendikbud bisa lebih banyak lagi bersinergi dengan tayangan produksi lokal dan mulai memikirkan langkah bermitra dengan pihak kampus.

"Sebagai lembaga negara alangkah lebih baik bila Kemendikbud memprioritaskan produk-produk kreasi anak bangsa," kata Ledia dalam keterangan persnya kepada Republika, Selasa (23/6).

Ia meyakini bahwa sumber daya dalam negeri tidak kalah hebat dan kreatif untuk bisa menyajikan tayangan-tayangan penunjang pendidikan dan informasi bermutu bagi masyarakat.  Karya-karya dalam negeri tersebut menurutnya  layak untuk diapresiasi dan didukung dengan diantaranya dijadikan mitra kerja sama penyuplai bahan tayangan.

 

Ledia menambahkan, selain mengutamakan karya dan perusahaan dalam negeri, pihak Kemendikbud  diharapkan menggandeng pihak kampus untuk turut serta memenuhi kebutuhan tayangan yang mendidik sekaligus melakukan penguatan program Kampus Merdeka.

Politikus PKS tersebut menilai saat ini sudah banyak kampus yang memiliki jurusan terkait multimedia, desain visual maupun sinematografi. Sehingga menurutnya menjadi sangat logis bila Kemendikbud menyinergikan kebutuhan tayangan penunjang pendidikan bagi masyarakat ini dengan memberi kesempatan bagi para mahasiswa multimedia, desain visual, sinematografi atau jurusan lain yang memiliki keterkaitan.

"Ini akan menjadi satu proses saling memberi manfaat antara pihak Kementerian, Kampus dan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa akan mampu mengasah dan menerapkan ilmu, mendapat pengalaman praktek kerja lapangan, sekaligus memenuhi kebutuhan penilaian kuliah. Kampus sendiri langsung bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka dengan membuat indikator penilaian berbasis kegiatan di luar kampus, sementara Kemendikbud akan memiliki support bahan tayangan penunjang pendidikan bagi masyarakat,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement