Senin 22 Jun 2020 23:50 WIB

Saudi Perangi Pembajakan Siaran Sepak Bola

Hak cipta dalam keolahragaan adalah mutlak karena berkaitan dengan masa depan klub

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Agung Sasongko
Pesepak bola Timnas U-19 Arab Saudi Abdulmohsen Alqahtani (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol. Ilustrasi
Foto: Antara
Pesepak bola Timnas U-19 Arab Saudi Abdulmohsen Alqahtani (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF) sudah menulis surat terbuka kepada otoritas keolahragaan setempat untuk memerangi pembajakan siaran sepakbola. 

Sikap tersebut diambil setelah terdapat laporan yang menyebut terdapat banyak pembajakan untuk menonton pertandingan, terutama setelah Newcastle United akan diakuisisi oleh kerajaan Arab Saudi. 

"Hak cipta dalam keolahragaan adalah mutlak karena berkaitan dengan masa depan klub dan olahraga secara keseluruhan," bunyi pernyataan resmi SAFF seperti dikutip dari BBC Sports, Senin (22/6). 

"Ambisi kami adalah bertanggungjawab melawan pembajakan di negara ini dan kami akan bekerjasama dengan pemerintah untuk menanggulangi hal itu," lanjut mereka. 

Berdasarkan laporan BBC, SAFF juga akan bekerja sama dengan penyelenggara Liga Primer Inggris, FIFA, dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menyikapi isu ini. Pemerintah Arab Saudi menyatakan, sudah 231 laman yang dianggap menyalahi aturan hak siar. 

BeIN Sports masih menjadi pemegang hak siar utama Liga Primer Inggris selama tiga tahun ke depan dengan nilai kontrak mencapai 400 juta poundsterling. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement