Selasa 23 Jun 2020 12:23 WIB

Ilusi Keadilan untuk Novel Baswedan

Mencari keadilan di sistem demokrasi memang bagaikan ilusi.

Penyidik KPK Novel Baswedan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penyidik KPK Novel Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, Tuntutan satu tahun terhadap penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan mendapat perhatian publik. Bahkan, tagar gak sengaja, sempat trending di jagat maya, seolah menunjukkan rasa kecewa terhadap penegakan keadilan hari ini.

Tuntutan tersebut dinilai oleh sejumlah pihak irasional, padahal yang diserang adalah aparat penegak hukum yang giat memberantas kasus korupsi.

Mencari keadilan di sistem demokrasi memang bagaikan ilusi. Apalagi, penegakan hukum kaitannya dengan kasus korupsi. Masih jauh panggang dari api. Sementara hukum bagi orang bawah terkesan tajam, tak peduli kondisi.

Inilah bukti kegagalan hari ini dalam upaya dan penegakan keadilan dan pemberantasan korupsi.

PENGIRIM: Novita Fauziyah, Bogor, Jawa Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement