Senin 22 Jun 2020 07:47 WIB

Ulama tak Harus Serius, Ibnu Sirin Bercanda dan Tertawa

Ibnu Sirin adalah sosok ulama yang kerap bercanda dan tertawa.

Ibnu Sirin adalah sosok ulama yang kerap bercanda dan tertawa. Ilustrasi ulama mengajarkan ilmu.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Ibnu Sirin adalah sosok ulama yang kerap bercanda dan tertawa. Ilustrasi ulama mengajarkan ilmu.

REPUBLIKA.CO.ID, Ibnu Sirin (wafat 110 H) seorang ulama dari kalangan tabi’in, sering kita dengar beliau suka tertawa dan bercanda. 

Berikut beberapa kutipan dari Syekh Abu Nuaim dalam kitab Hilyat Al-Auliya', sebagaimana dinukilkan Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin: 

Baca Juga

ﻗَﺎﻝَ ﻳُﻮﺳُﻒُ ﺑْﻦُ ﻋَﻄِﻴَّﺔَ «ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣُﺤَﻤَّﺪَ ﺑْﻦَ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻛَﺜِﻴﺮَ اﻟﻤﺰاﺡ ﻛَﺜِﻴﺮَ اﻟﻀَّﺤِﻚِ»

Yusuf bin Athiyyah berkata: "Saya melihat Muhammad bin Sirin, ia banyak bercanda dan sering tertawa"

ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺒِﻴﺐُ ﺑْﻦُ اﻟﺸَّﻬِﻴﺪِ «ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻻَ ﻳَﺌِﻦُّ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻼَءٍ ﻭَﺭُﺑَّﻤَﺎ ﺿَﺤِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺪْﻣَﻊَ ﻋَﻴْﻨَﺎﻩُ»

Habib bin Syahid berkata: "Ibnu Sirin tidak merintih saat terkena musibah. Terkadang ia tertawa sampai mengeluarkan air mata."

ﻋَﻦِ اﻟﺴَّﺮِﻱِّ ﺑْﻦِ ﻳَﺤْﻴَﻰ، ﻭَاﺑْﻦِ ﺷَﻮْﺫَﺏٍ ﻗَﺎﻻَ: «ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﺭُﺑَّﻤَﺎ ﺿَﺤِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺴْﺘَﻠْﻘِﻲَ ﻭَﻳَﻤُﺪَّ ﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ»

Sari bin Yahya dan Ibnu Syaudzab berkata: "Ibnu Sirin terkadang tertawa sampai berbaring dan kakinya dibentangkan"

Selain humoris, Ibnu Sirin juga ahli ibadah di malam hari. Jangan ditiru candanya saja:

ﻗَﺎﻟَﺖْ اﻣْﺮَﺃَﺓُ ﻫِﺸَﺎﻡِ ﺑْﻦِ ﺣَﺴَّﺎﻥَ : «ﻛُﻨَّﺎ ﻧُﺰُﻭﻻً ﻣَﻊَ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﺩَاﺭِﻩِ ﻓَﻜُﻨَّﺎ ﻧَﺴْﻤَﻊُ ﺑُﻜَﺎءَﻩُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺿَﺤِﻜَﻪُ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ»

Istri Hisyam bin Hassan berkata: "Kami mampir di rumah Ibnu Sirin. Kami mendengar tangisnya di malam hari dan tawanya di siang hari"

Ibnu Sirin juga memiliki akhlak yang agung kepada ibunya:

ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺁﻝِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ «ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣُﺤَﻤَّﺪَ ﺑْﻦَ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻳُﻜَﻠِّﻢُ ﺃُﻣَّﻪُ ﻗَﻂُّ ﺇِﻻَّ ﻭَﻫُﻮَ ﻳَﺘَﻀَﺮَّﻉُ»

Keluarga Ibnu Sirin berkata: "Saya lihat Muhammad bin Sirin bila berbicara dengan ibunya maka penuh dengan kesopanan." 

Urusan perut beliau lebih banyak berpuasa. Kalaupun tidak berpuasa konsumsi makanan beliau sangat sedikit: 

ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﺷَﻮْﺫَﺏٍ، ﻗَﺎﻝَ: " ﻛَﺎﻥَ اﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﻳَﺼُﻮﻡُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻳَﻮْﻣًﺎ، ﻭَﻛَﺎﻥَ اﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻓِﻴﻪِ: ﻳَﺘَﻐَﺪَّﻯ ﻓَﻼَ ﻳَﺘَﻌَﺸَّﻰ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺘَﺴَﺤَّﺮُ ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ "  

Ibnu Syaudzab berkata: "Ibnu Sirin melakukan puasa sehari, tidak puasa sehari (Puasa Dawud). Jika sedang tidak puasa maka pagi makan dan malamnya tidak makan, besoknya sahur kemudian berpuasa (sehari makan satu kali)."

Ibnu Sirin juga ahli dzikir:

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ، ﻗَﺎﻝَ: «ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻤُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﺳَﺒْﻌَﺔُ ﺃَﻭْﺭَاﺩٍ ﻳَﻘْﺮَﺅُﻫَﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺈِﺫَا ﻓَﺎﺗَﻪُ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺷَﻲْءٌ ﻗَﺮَﺃَﻩُ ﻣِﻦَ اﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ»

Anas bin Sirin berkata: "Muhammad bin Sirin punya wiridan (dzikir) sebanyak tujuh dzikir yang dibaca di malam hari. Jika ada yang tertinggal maka dibaca di siang hari." 

Tidak sekadar ilmu, Ibnu Sirin diakui kehebatannya dalam membatasi diri dari hal-hal yang tidak jelas (syubhat) apalagi yang haram: 

ﻗَﺎﻝَ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥ ﺑْﻦ ﻋُﻴَﻴْﻨَﺔَ «ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻛُﻮﻓِﻲٌّ ﻭَﻻَ ﺑَﺼْﺮِﻱٌّ ﻭَﺭَﻉَ ﻣِﺜْﻞَ ﻭَﺭَﻉِ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ ﺑْﻦِ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ»

Sufyan bin Uyainah berkata: "Tidak ada orang Kufah dan Basrah (Iraq) yang wira’i (menjauhi perkara syubhat) seperti wira'inya Muhammad bin Sirin." 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement