Ahad 21 Jun 2020 17:46 WIB

KNEKS Petakan Riset Prioritas untuk Kemajuan Ekonomi Syariah

Saat ini riset ekonomi dan keuangan syariah Indonesia masih sangat tertinggal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
 Sutan Emir Hidayat Direktur Pendidikan dan Riset KNEKS. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sedang melakukan pemetaan tema-tema riset terkait ekonomi dan keuangan syariah.
Foto: istimewa
Sutan Emir Hidayat Direktur Pendidikan dan Riset KNEKS. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sedang melakukan pemetaan tema-tema riset terkait ekonomi dan keuangan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sedang melakukan pemetaan tema-tema riset terkait ekonomi dan keuangan syariah. KNEKS sedang menyusun Strategi Nasional Riset Industri Halal dalam rangka meningkatkan jumlah Inovasi Produk halal Indonesia kedepannya.

Direktur Bidang Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat menyampaikan, pemetaan ini dilakukan untuk menyelaraskannya dengan Prioritas Riset Nasional (PRN), Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), sekaligus kebutuhan industri. "Tahun ini KNEKS sedang melakukan pemetaan tema-tema riset ekonomi dan keuangan syariah di berbagai litbang kementerian dan lembaga, juga pusat-pusat studi yang ada di kampus-kampus termasuk pusat studi yang terkait ziswaf," Emir kepada Republika, Ahad (21/6).

Baca Juga

Tema riset prioritas akan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong kemajuan ekonomi syariah Indonesia. Selain itu, mulai tahun ini juga, KNEKS sedang menyusun Strategi Nasional Riset Industri Halal dalam rangka meningkatkan jumlah Inovasi Produk halal Indonesia kedepannya.

Laporan tersebut untuk kebutuhan jangka panjang dan laporannya diupayakan selesai tahun depan. Karena untuk menghasilkan inovasi produk halal berbasis ilmu pengetahuan perlu waktu lama, bahkan bisa sampai 15 tahun.

Emir menambahkan, saat ini riset ekonomi dan keuangan syariah Indonesia masih sangat tertinggal. Dalam beberapa tahun ini, riset-riset dari Indonesia sudah meningkat. Namun, jika melihat dari basis data Scopus, jumlah riset eksyar Indonesia, termasuk industri halal masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Malaysia dan beberapa negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) lainnya.

Secara umum, Malaysia menjadikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah termasuk industri halal sebagai aspirasi nasional. Oleh karena itu, banyak grant research yang diberikan kepada universitas-universitas di Malaysia untuk melakukan penelitian yang terkait pengembangan ekonomi syariah termasuk industri halal.

"Tema-tema risetnya mereka arahkan agar mendukung kebijakan pemerintah, tentunya supaya selaras dengan kebutuhan industri dan arah pembangunan nasional," kata Emir.

Sejak dahulu, Malaysia sudah secara eksplisit menyatakan ekonomi syariah dan industri halal adalah aspirasi nasional. Ia berharap Indonesia juga bisa demikian, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua Harian KNEKS diharap terus menerus menyampaikan hal ini.

Supaya kementrian dan lembaga negara lainnya memberikan perhatian lebih untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia. KNEKS sendiri merupakan katalisator, koordinator dan jembatan yang mensinergikan kepentingan dan usaha pemangku kepentingan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement