Sabtu 20 Jun 2020 20:57 WIB

Neymar Ingin Cetak Sejarah Bersama PSG

Neymar ingin membawa trofi Liga Champions ke Paris.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Neymar merayakan kemenangan PSG di Parc des Prince, Paris, Prancis, Kamis (12/3).
Foto: UEFA via AP
Neymar merayakan kemenangan PSG di Parc des Prince, Paris, Prancis, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Paris Saint Germain (PSG) Neymar bertekad membuat sejarah untuk timnya ketika Liga Champions kembali bergulir pada Agustus mendatang. Pemain termahal di dunia ini belum mampu membawa juara Ligue 1 meraih trofi paling bergengsi di Eropa.

Neymar mencetak dua gol dalam kemenangan agregat 3-2 atas Borussia Dortmund pada babak 16 besar sebelum kompetisi 2019/20 ditangguhkan akibat pandemi Covid-19. Setelah memenangkan gelar Liga Prancis untuk ketiga kalinya, Neymar sekarang ingin membawa trofi Liga Champions ke Paris.

Baca Juga

"Periode ini tidak lazim, tetapi fokus utamanya adalah tetap aman, dengan tubuh dan pikiran yang mantap," kata pemain Brasil itu dikutip dari Goal, Sabtu (20/6).

UEFA berencana menggelar perempat final musim ini dan seterusnya dalam format turnamen mini di Portugal, di mana saat itu PSG tidak akan bermain selama hampir enam bulan.

"Saya siap dan bersemangat untuk kembali, dan tentu saja berpikir banyak tentang Liga Champions. Kami memiliki grup yang kuat, menaklukkan kualifikasi historis, dengan intensitas dan dedikasi yang sama, tetapi saya kehilangan panasnya permainan. Saya hampir tidak bisa menunggu untuk memasuki lapangan dan, jika itu kehendak Tuhan, buat sejarah," ujarnya.

Pelatih kebugaran Neymar Ricardo Rosa  terkesan dengan dedikasi pemain untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan-bulan tanpa aktivitas. "Penekanan utama adalah dedikasi, upaya, dan kinerja Neymar yang dia miliki, fokusnya," kata Rosa.

Di sisi lain, pernyataan Neymar itu menekankan komitmennya di PSG. Pasalnya, Barcelona yang masih menunjukkan ketertarikan untuk membawa kembali Neymar ke Camp Nou tampaknya tak bisa memenuhi harga yang dibanderol PSG sebagai buntut dari masalah keuangan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement