Jumat 19 Jun 2020 22:10 WIB

Mayoritas Pendukung Erdogan Dorong Hagia Sophia Jadi Masjid

Pengembalian Hagia Sophia jadi masjid didukung pendukung Erdogan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Hafil
Mayoritas Pendukung Erdogan Dorong Hagia Sophia Jadi Masjid. Foto: Hagia Sophia, Istanbul, Turki.
Foto: Wikimedia
Mayoritas Pendukung Erdogan Dorong Hagia Sophia Jadi Masjid. Foto: Hagia Sophia, Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, TURKI — Menurut survei yang dilakukan, sembilan dari 10 orang pemilih Presiden Turki Erdogan dan partainya, mendukung rencana konversi Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Bahkan, persentase yang tinggi itu juga datang dari orang-orang yang mendukung tiga partai tinggi lainnya di parlemen Turki.

Mengutip orthodox times, Jumat (19/6), persentase dukungan yang serupa untuk opsi ini disajikan dalam jajaran partai nasionalis sayap kanan MHP dari Devlet Bahçeli. Tak hanya itu,  tujuh dari sepuluh pemilih Partai İYİ (lit. 'Partai Baik') dari Meral Akşener juga positif dalam prospek mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Baca Juga

Bahkan, di jajaran Partai Rakyat Republik Kemalis (CHP), rencana mengkonversi Hagia Sophia ini telah mendapat dukungan lebih dari 40 persen pemilihnya.

Hingga kini, pihak parlemen sedang mendalami jajak pendapat. Pasalnya, waktu menjadi faktor penting untuk bergerak saat ini, mengingat akan terbitnya putusan Mahkamah Agung Turki dalam dua pekan ke depan atau tepatnya, 2 Juli 2020 terkait Hagia Sophia.

Lebih jauh, pengadilan Turki akan memutuskan legalitas pembatalan undang-undang 1934, yang menjadikan Hagia Sophia menjadi museum. Terlebih, karena Hagia Sophia juga merupakan warisan budaya dunia yang dilindungi UNESCO.

Namun demikian, para pejabat AKP, secara terbuka telah menyebutkan pekerjaan untuk membubuhi Hagia Sophia dengan menutup dinding dan lukisan menggunakan karpet. Tujuannya, agar doa dan ibadah pertama di Hagia Sophia sebagai masjid kelak, bisa berlangsung pada 15 Juli mendatang. Tepatnya pada ulang tahun keempat sejak upaya kudeta terhadap Recep Tayyip Erdogan 2016 silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement