Jumat 19 Jun 2020 19:38 WIB

Pemkot Bogor Bentuk Detektif Covid-19

Ada tiga langkah yang diambil wali kota Bogor untuk membendung penyebaran Covid-19.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, Jumat, (19/6).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memberikan keterangan pers terkait langkah penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor, Jumat, (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor telah menyiapkan langkah strategi untuk membendung persebaran Covid-19 di Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, terdapat tiga langkah yang diambil

Pertama, mitigasi infeksi Covid-19 melalui penguatan sistem lacak dan pantau. Bima menyatakan, telah membentuk tim Deteksi Aktif Covid-19 yang disebutnya sebagai Detektif Covid-19.

"Jadi Detektif Covid-19 ini ada dua unit. Pertama unit pelacak dan kedua unit pemantau," kata Bima di Balai Kota Bogor, Jumat (19/6).

Unit pelacak, sambung Bima, bertugas untuk melacak atau membantu orang yang teridentifikasi positif yang terdiri dari komponen Kecamatan. Secara keseluruhan, tim ini ada sebanyak 370 orang yang tersebar ditingkat kecamatan dan kelurahan.

Sementara, unit pemantau bertugas untuk memastikan agar orang dalam pemantauan (ODP) tidak keluyuran selama 14 hari. Tim pamantau, kata Bima, berjumlah 822 orang yang tersebar di Kota Bogor.

"Ini kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di puskesmas. Ditambah satu kader di RW Siaga. Jadi ada 822 orang," jelas dia.

Selain itu, Bima menyatakan, pihaknya akan terus melakukan uji Covid-19, khusunya swab test untuk memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mengingat, sampai sejauh ini Kota Bogor baru menggelar 3.596 swab test yang menghasilkan 163 orang positif Covid-19.

"Ada rumusan dari WHO dengan confidence level 95 persen. Karena itu, paling tidak Kota Bogor harus melakukan sampai 8.500 swab test dengan menimbang jumlah penduduk Kota Bogor yang berjumlah 1 juta," jelas dia.

Untuk memenuhi itu, Bima menyebut masih membutuhkan sekitar 5.000 swab test. Karenanya, dia menyatakan, akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan menambah anggaran pada pos belanja tidak terduga (BTT).

Lebih lanjut, Bima mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kampanye secara massif untuk meneggakan protokol kesehatan. Bima memerintahkan, organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Bogor untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) masker dan jaga jarak.

"Setiap hari harus melakukan kegiatan sidak masker, membagikan masker kepada seluruh warga dengan tagline kita disiplin kita, vaksin kita," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement