Jumat 19 Jun 2020 14:23 WIB

Seorang Perempuan Meninggal Tertimpa Longsor di Tasikmalaya

Aua rumah warga rusak berat tertimpa material longsoran dan satu orang meninggal

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan penanganan dua rumah tertimpa longsor di Kampung Ciroyom, Desa Jatijaya, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (19/6). Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia akibat tertimpa longsor.
Foto: Dok Polsek Gunungtanjung.
Petugas melakukan penanganan dua rumah tertimpa longsor di Kampung Ciroyom, Desa Jatijaya, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (19/6). Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia akibat tertimpa longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Ciroyom, Desa Jatijaya, Kecamatan Gunungtangung, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat sekira pukul 04.00 WIB. Akibat kejadian itu, dua rumah warga rusak berat tertimpa material longsoran dan satu orang meninggal dunia.

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto mengatakan, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan evakuasi korban dan membersihkan sisa material longsoran. Korban atas nama Jenab (85 tahun) telah ditemukan oleh petugas gabungan yang melakukan evakuasi.

"Korban sudah dimakamkan," kata dia, Jumat (19/6).

Berdasarkan laporan yang diterima Republika, kejadian tanah longsor itu diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya sejak Kamis (18/6). Sebanyak dua rumah rusak berat dengan ukuran masing 2 4,5 x 7,5 meter.

Awalnya, longsoran menimpa rumah milik Jenab. Kemudian, longsor juga menimpa rumah milik Erman (35) yang berada di bawah rumah Jenab. Atas kejadian tersebut Jenab meninggal dunia. Selain itu, total kerugian ditaksir mencapai Rp 45 juta.

Anom mengatakan, bencana tanah longsor itu sama sekali tidak terprediksi. Karena itu, ia mengingatkan warga untuk lebih waspada menghadapi bencana. Apalagi, saat ini hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi di wilayah Tasikmalaya.

"Kita ingatkan agar warga selalu waspada. Karena bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Saya harapkan potensi di wilayah dimaksimalkan untuk melakukan siskamling, sehingga jatuhnya korban akibat bencana bisa dicegah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement