Jumat 19 Jun 2020 13:22 WIB

Ada Permintaan Pengumpulan Data Jelang Pilkada Tangsel?

Kepala BKPP Tangsel menyatakan, permintaan data hanya untuk mendata pegawa Tangsel.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Beredar broadcast atau pesan berantai permintaan data diri para ASN, non-ASN, pengurus RT dan RW, yang mengatasnamakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang viral di media sosial sejak Kamis (18/6). Kabar tersebut dibantah Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

"Nggak benar itu, saya dan Bu Wali Kota nggak pernah rapat seperti itu. Kayanya ada yang ingin membuat keruh suasana di ASN Tangsel nih ya," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (19/6).

Benyamin pun tak ingin menduga-duga siapa oknum yang menyebarkan informasi melalui media sosial tersebut. Informasi yang diketahui, broadcast atau pesan berantai yang viral di media sosial tersebut berisikan kalimat sebagai berikut:

 

“Yth, seluruh Lurah/Sekel hasil rapat td camat, ibu wali, pak wakil dan opd terkait bahwa lurah/sekel segera melaporkan:

1. Data pegawai mulai dari lurah sekel kasi dan staf lengkap dengan ktp dan no.HP (ket. Ya.abu2.tdk).

2. Data RT & RW lengkap dgn ktp dan no.HP (ket. Ya.abu2.tdk).

3. Data Tokoh (ada Tomas, Toga, Topeng), dll lengkap dgn ktp & no.hp (ket. Ya.abu2.tdk).

4. Bantu mencari kort tps hari Jum'at, 19 Juni 2020 di Kumpulkan lewat pdf. DUM terimakasih atas kerja samanya,"

demikian isi pesan tersebut.

 

Unggahan ke media sosial membuat netizen meramaikan kolom komentar dan menyebut bahwa pesan berantai itu terkait dengan Pilkada Tangsel 2020. Kabar tersebut nampaknya juga telah ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat, khususnya Kota Tangsel.

Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel Apendi menjelaskan terkait permintaan data tersebut, ia mengaku hanya untuk mendata pegawai Tangsel.

"Saya memang lagi mendata pegawai karena dengan tatanan baru, nantinya berapa staf yang masuk kantor dan siapa yang di rumah. Karena tidak semua pegawai masuk kantor, jadi saya harus tau berapa jumlah pegawai yang ada baik ASN maupun non-ASN," jelas Apendi.

Terkait dengan pendataan tersebut yang disangkutpautkan dengan pemilihan kepala daerah, ia menegaskan, tak ada hubungannya dengan Pilkada Tangsel 2020. “Ya tidak ada, ini saya sedang mengatur agar pegawai saya terhindar dari Covid-19. Semoga sehat semua termasuk teman-teman dan masyarakat Tangsel," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement