Kamis 18 Jun 2020 23:14 WIB

Komunitas Berdaya Kurangi Resiko Penularan Covid-19

Komunitas sebetulnya merupakan garda terdepan untuk mencegah resiko Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Komunitas Berdaya Kurangi Resiko Penularan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/BAYU PRATAMA S
Komunitas Berdaya Kurangi Resiko Penularan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Komunitas merupakan pelaku utama pencegahan resiko penyebaran Covid-19. Karenanya, memberdayakan komunitas di seluruh masyarakat merupakan salah satu tindakan penting dilakukan kini dalam rangka penanganan Covid-19.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan, dua pekan lalu jumlah zona hijau masih sekitar 102 kabupaten di Indonesia. Hari ini zona hijau berkurang 82 kabupaten, yang menandakan jauh bertambahnya zona merah.

"Menunjukkan masyarakat Indonesia semakin dekat resiko penyebaran Covid-19. Maka itu, pencegahan berbasis komunitas jadi penting, terutama dalam kesadaran terhadap resiko itu sendiri," kata Lilik dalam webinar yang digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC), Kamis (18/6).

Divisi PRBK MDMC PP Muhammadiyah, Wahyu Heniwati menyampaikan, sejatinya komunitas itu berasal dari masyarakat. Bisa dibilang, komunitas sendiri sebetulnya merupakan garda terdepan untuk mencegah resiko Covid-19.

"Komunitas akan tergerak jika di dalamnya terorganisir, sehingga perlu ada dorongan terhadap masyarakat untuk mengenali secara penuh. Jadi, melihat resiko Covid-19 yang ada di lingkungan mereka dan mencari pencegahannya," ujar Wahyu.

Naibul Umum Eko Sakti dari MCCC Jawa Tengah menjelaskan, upaya-upaya yang dilakukan komunitas yaitu relawan dalam menanggapi soal resiko penyebaran Covid-19 dengan melakukan pendampingan secara masif terhadap masyarakat.

"Pendampingan itu dimulai dari penyemprotan disinfektan tempat ibadah secara rutin. Lalu, sosialisasi secara daring dan mobil keliling hingga pengelolaan zakat mal bagi jamaah masjid," kata Naibul.

Senada, Agus Widianto dari MCCC Bengkulu menambahkan, masyarakat pasar jadi fokus mereka dalam upaya-upaya pencegahan resiko penyebaran Covid-19. Tapi, warga masih biasa, serta banyak pedagang dan pembeli tidak memakai masker.

Untuk itu, MCCC melakukan upaya-upaya sosialisasi kepada masyarakat pasar. Dilakukan pula semacam pemetaan mitra pasar yang nanti dilakukan komunikasi antar pengelola pasar dan pedagang untuk mencapai rumusan pasar aman Covid-19.

"Upaya pencegahan resiko penyebaran Covid-19 skala komunitas ini nampaknya berjalan cukup efektif. Tapi, harus dilakukan secara berulang dan bertahap melalui proses sosialisasi dan juga edukasi terhadap masyarakat," ujar Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement