Kamis 18 Jun 2020 20:14 WIB

Ini Enam Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Corona

Dua dari enam kelurahan itu sejak awal tak terdapat kasus Corona.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  -- Sedikitnya ada enam kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur dinyatakan nol kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Kamis mengatakan dari enam kelurahan itu dua di antaranya sejak awal sama sekali tidak ditemukan kasus Covid-19.

Kelurahan yang sejak awal nol pasien adalah Genting Kalianak dan Romokalisari. "Dan terus kami pantau. Sedangkan di empat kelurahan lain sebelumnya memang pernah ada kasus Covid-19," ujarnya.

Baca Juga

Namun, lanjut dia, empat kelurahan tersebut dapat menurunkan dengan cepat sehingga saat ini sudah tidak ada lagi warga yang terpapar. Empat wilayah kelurahan itu yakni Tambak Sarioso, Sumberrejo, Pakal dan Tambak Osowilangun.

"Untuk Kelurahan Tambak Sarioso, Sumberrejo dan Tambak Osowilangun sebelumnya ada satu kasus dan sekarang sudah sembuh. Kalau yang Kelurahan Pakal ada enam orang yang konfirmasi juga sudah sembuh," ujarnya.

Menurut dia, hal itu menunjukkan adanya perkembangannya yang baik ketika kelurahan dapat menekan angka penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya ini juga memaparkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga hari ini mencapai 1.424 orang. Angka tersebut merupakan data kumulatif dari pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Asrama Haji maupun rawat jalan isolasi mandiri. "Sampai hari ini pukul 15.00 WIB pasien yang sembuh bertambah 48 orang. Ini jumlahnya terus bergerak," katanya.

Menurutnya, 48 pasien yang sembuh pada hari ini merupakan pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, Asrama Haji dan rawat jalan isolasi mandiri. Bahkan, ia menyebut dalam sehari angka tertinggi pasien sembuh di Surabaya pernah mencapai 240 orang.

"Paling tinggi pernah mencapai 240 orang. Pastinya mereka telah melewati swab atau tes usap dengan hasil yang negatif selama dua kali berturut-turut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement