Kamis 18 Jun 2020 18:57 WIB

Covid-19 Dorong Kebangkitan Ekonomi Warung di Bandung

Pandemi menjadi momentum yang tepat untuk menggaungkan promosi produk dalam negeri.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Belanja di warung kelontong (ilustrasi). Pandemi Covid-19 dinilai tak selamanya menyebabkan hal negatif. Karena, justru bisa mendorong kebangkitan ekonomi warung.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja di warung kelontong (ilustrasi). Pandemi Covid-19 dinilai tak selamanya menyebabkan hal negatif. Karena, justru bisa mendorong kebangkitan ekonomi warung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi Covid-19 dinilai tak selamanya menyebabkan hal negatif. Karena, justru bisa mendorong kebangkitan ekonomi warung. 

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Jawa Barat, Iwa Gartiwa, mengatakan, di tengah perlambatan daya beli masyarakat, pendapatan sejumlah warung di Kota Bandung justru mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu kemungkinan terjadi karena masyarakat merasa lebih aman berbelanja di warung terdekat.

Baca Juga

"Ini luar biasa. Perputaran keuangan di lingkungan RT RW selama pandemi, khususnya setelah diberlakukannya PSBB, meningkat," ujar Iwa pada Webminar Recovery Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Melalui Gerakan Ekonomi Bandung Bangkit, Kamis (18/6). 

Iwa menilai, ini menjadi momentum yang tepat untuk menggaungkan promosi produk dalam negeri untuk menyelematkan perekonomian nasional, khususnya Kota Bandung. Dengan demikian, potensi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) jika pandemi berlangsung lama, bisa ditekan.

"Ke depan harus kita gaungkan kampanye untuk sama-sama membeli produk dalam negeri, produk lokal, produk Kota Bandung, agar pertumbuhan ekonomi terjaga," kata Iwa.

Iwa mengatakan, dengan katakteristik populasi yang didominasi generasi milenial dan 94 persen di antaranya melek internet, ia optimistis, upaya-upaya penyelamatan ekonomi bisa dilakukan dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif. Apalagi, 69 persen pemuda di Kota Bandung punya minat berwirausaha.

"Kunci untuk mendorong LPE Kota Bandung, selain kampanye untuk membeli produk lokal adalah merangsang pemuda untuk terus berkembang dan semakin produktif. Harus ada rumusan model," kata dia.

Iwa berharap, ekonomi Kota Bandung bisa segera kembali bangkit, sebagai pusat ekonomi dan UMKM. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) juga bisa kembali terdongkrak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement