Kamis 18 Jun 2020 16:19 WIB

Trump Tetap Gelar Kampanye Selama Pandemi Covid-19

Pakar penyakit menularkan sarankan warga tak ikut pertemuan besar seperti kampanye.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/Oliver Contreras / POOL
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menggelar kampanye perdana, sejak pemberlakuan aturan pembatasan akibat pandemi virus corona jenis baru (COVID-19). Ia melanjutkan kampanye yang tertunda pada Maret lalu di Tulsa, Oklahoma pada akhir pekan ini.

Kampanye Trump pada akhir pekan ini akan menjadi acara publik terbesar sejak aturan pembatasan ditetapkan. Meski telah mulai dilonggarkan dan memungkinkan acara semacam ini dapat digelar, terdapat kekhawatiran karena risiko Covid-19 yang masih sangat besar.

Baca Juga

Seperti dilansir ABC, kasus Covid-19 di AS dilaporkan masih mengalami peningkatan. Sejumlah negara bagian mencatat lonjakan kasus infeksi virus corona jenis baru, seperti Oklahoma, Texas, Arizona, dan California.

Selama dua pekan terakhir, lonjakan kasus Covid-19 terus meningkat, menyusul pelonggaran aturan pembatasan yang ditetapkan banyak negara bagian AS. Oklahoma melaporkan 259 kasus harian terbaru. Florida dengan 2.600, dan Arizona sebanyak 1.800.

Selain itu, Texas juga melaporkan angka kasus COVID-19 harian tertinggi sejak wabah dikonfirmasi di negara bagian itu, dengan 3.100 kasus baru. Kasus harian terbaru yang meningkat di banyak wilayah AS telah meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut atas pandemi. Negeri Paman Sam ini masih menempati posisi nomor satu jumlah kasus terbesar di dunia.

Di Florida, beberapa peningkatan telah dikaitkan dengan bar dan restoran yang diizinkan dibuka kembali.Dalam satu kasus, 16 orang yang merayakan acara ulang tahun di tempat tersebut, seluruhnya dinyatakan positif Covid-19.

Texas juga memperkirakan pembukaan bar sebagai salah satu penyebab wabah yang kembali meningkat saat ini. Di Oregon, lebih dari 200 kasus baru telah dikaitkan dengan peristiwa di satu gereja.

Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci memperingatkan bahwa negara masih dalam gelombang pertama Covid-19. Ia mengatakan kemungkinan terjadi gelombang kedua, karena itu masyarakat sebaiknya tidak menghadiri pertemuan publik berskala besar seperti kampanye Trump.

Pejabat kesehatan di Oklahoma mendesak siapa pun yang menghadiri kampanye Trump pada pekan ini untuk melakukan tes Covid-19 sebelumnya dan kemudian mengisolasi diri setelah mengikuti acara.Selain itu, mereka yang berusia di atas 65 tahun atau berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait infeksi virus untuk tetap di rumah.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan para pejabat mempertimbangkan tempat-tempat lain, mungkin luar ruangan, untuk kampanye di Tulsa. Terdapat prosedur pendaftaran yang berlaku bagi orang-orang yang hendak mengikuti acara ini, salah satunya harus menyatakan kesediaan bahwa ada risiko COVID-19.

Jumlah kasus COVID-19 di AS yang dikonfirmasi hingga Kamis (18/6) adalah 2.234.475 dengan kematian yang mencapai 119.941. Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan pulih adalah 918.796 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement