Kamis 18 Jun 2020 09:29 WIB

Harga Minyak Turun Tertekan Kasus Covid-19

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di AS dan China yang dikhawatirkan memicu lockdown.

Harga minyak turun pada akhir perdagangan Rabu (17/6), tertekan kekhawatiran permintaan bahan bakar karena kenaikan kasus virus corona ketika stok minyak mentah AS naik lagi.
Foto: Reuters/Shamil Zhumatov
Harga minyak turun pada akhir perdagangan Rabu (17/6), tertekan kekhawatiran permintaan bahan bakar karena kenaikan kasus virus corona ketika stok minyak mentah AS naik lagi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak turun pada akhir perdagangan Rabu (17/6), tertekan kekhawatiran permintaan bahan bakar karena kenaikan kasus virus corona ketika stok minyak mentah AS naik lagi. Diketahui, terjadi lonjakan baru kasus Covid-19 di China dan Amerika Serikat (AS).

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus turun 25 sen atau 0,6 persen menjadi ditutup pada 40,71 dolar per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli kehilangan 42 sen atau 1,1 persen menjadi menetap pada 37,96 dolar AS per barel.

Baca Juga

Persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi pekan lalu untuk minggu kedua berturut-turut, mencapai lebih dari 539 juta barel. Sebaliknya, stok distilasi turun setelah berminggu-minggu meningkat signifikan, data pemerintah menunjukkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan memperbarui pedomannya setelah hasilnya menunjukkan obat kortikosteroid, deksametason mengurangi tingkat kematian di antara pasien Covid-19 yang sakit parah. Namun, virus ini menyebar di beberapa bagian Amerika Serikat, sementara penerbangan dibatalkan dan sekolah ditutup di Beijing untuk mencegah wabah virus baru di ibu kota China.

"Kemunduran hari ini tampaknya terkait dengan peningkatan yang kami lihat dalam stok minyak mentah dan kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang permintaan akibat virus corona," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Permintaan bahan bakar AS, yang diukur dengan produk yang dipasok, turun 20 persen selama empat minggu terakhir dari setahun sebelumnya, kata pemerintah. Produksi minyak mentah AS turun 600.000 barel per hari pekan lalu menjadi 10,5 juta barel per hari, terendah sejak Maret 2018. Beberapa di antaranya disebabkan oleh Badai Tropis Cristobal, yang menutup lebih dari sepertiga dari produksi lepas pantai AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement