Kamis 18 Jun 2020 06:57 WIB

Mensos Minta Masyarakat Adukan Jika Kualitas Bansos Buruk

Tim internal Kemensos juga melakukan cek ke lapangan secara acak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga usai mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos) saat mendatangi kantor Dinas Sosial Pemkot Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/5). Pendaftaran bansos tunai dengan memberikan fotokopi kartu keluarga dan KTP tersebut diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang terdampak pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/septianda perdana
Seorang warga usai mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos) saat mendatangi kantor Dinas Sosial Pemkot Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/5). Pendaftaran bansos tunai dengan memberikan fotokopi kartu keluarga dan KTP tersebut diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang terdampak pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, masyarakat yang menerima bantuan sosial sembako dapat menyampaikan aduannya jika nilai dan kualitas sembako buruk dan tak sesuai.

"Kami juga ada nomor dan email pengaduan. Silakan bagi siapa saja yang menerima paket sembako yang merasa nilainya atau kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang dipublikasikan, silakan melaporkan," kata Juliari di Istana Presiden Jakarta.

Baca Juga

Juliari mengatakan, pemerintah akan selalu terbuka menerima aduan dan keluhan terkait penyaluran program bansos sembako. Untuk memastikan kualitas bansos yang disalurkan layak dan sesuai, tim internal Kemensos pun juga melakukan random cek ke lapangan.

"Sehingga kita bisa pastikan sesuai dengan aturan yang sudah disepakati," ucapnya.

Merurutnya, penyiapan dan penyaluran program bansos sembako juga dikawal oleh LKPP sejak awal untuk menentukan harga ataupun nilai dari paket sembako yang akan disalurkan.

"Pada saat di awal pun pada saat kami memulai program bansos sembako ini kami juga sudah dikawal oleh LKPP di dalam menentukan harga-harga ataupun nilai-nilai bahan yang ada di dalam paket sembako tersebut," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement